10. AB2 • PERGI

19K 1.3K 238
                                    

AURORA BOREALIS 2|BAGIAN 10

Now playing : Perlahan—Guyonwaton

“Pergi itu melangkah menjauh, tapi ada satu yang tidak bisa di bawa melangkah menjauh, yaitu kenangan. Karena kenangan akan tetap pada tempat dimana kenangan itu dibuat”

****

Pagi ini Aurora sudah masuk sekolah seperti biasa, setelah berada di rumah sakit selama beberapa hari.

"Ra!"

Langkahnya menuju gerbang sekolah terhenti. Dia sengaja berangkat lebih awal, karena dia tidak mau ada yang melihatnya di antar oleh supir pribadi.

"Ra!

Perempuan itu berdecak dan kemudian dengan terpaksa dia membalikan tubuhnya.

"Apaan lagi sih!" sarkasnya.

"Um—gimana keadaan lo?"

Aurora memutar bola matanya

"Seperti yang lo liat, gue masih tangguh seperti apa yang lo bilang Alaska."

"Gue nggak bakal maafin diri gue kalo lo nggak selamat kemarin Ra—"

"Bukannya lo bakal seneng dan tertawa terpingkal-pingkal. Karena sampah lo udah masuk dalam tempat yang lo harapkan."

"Gue nggak pernah berpikir lo itu sampah Ra."

"Nggak pernah?! Lo lupa?" sarkas Aurora, "memori manusia memang jangkanya terbatas, tapi harus lo tau, kalo memori itu bisa tak terbatas jangkanya ketika ada sesuatu yang melukai hatinya. Sekeras apapun dia mencoba untuk lupa, sekeras itu juga hal-hal kecil bisa mengingatkannya pada sesuatu itu."

Aurora menepuk bahu Alaska.

"Pilihan lo tepat. Lo adalah ketua geng terbaik yang pernah gue kenal, Alaska."

Alaska meraih tangan Aurora, "gue minta maaf Ra, nggak seharusnya gue bersikap kayak gitu ke lo."

Aurora menepis tangan Alaska perlahan—tanpa emosi, "lo nggak perlu minta maaf, lo nggak salah, dari awal gue udah tau resiko dari tindakan gue."

"Kalo aja dari awal lo bilang perihal perjodohan itu dan lo mau melindungi Alger, gue pasti nggak bakal semarah ini Ra."

Perempuan itu tersenyum hambar, "lo sekarang bisa bilang gitu Ka, bisa aja jawaban lo berbeda ketika gue cerita di awal."

Cowok itu terpaku. Selalu jika berhadapan dengan perempuan di depannya dia akan kehilangan kata-kata.

"Cukup sampai disini Alaska. Makasih lo udah buang waktu lo untuk ketemu gue," ucap Aurora.

"Pintu Alger akan selalu terbuka untuk lo Aurora Pelangi, kita semua maafin lo kok, lo nggak salah, Alger juga nggak salah. Ini semua tentang gue yang terlalu menjunjung ego gue."

Aurora menggeleng, "gue nggak akan pergi tanpa alasan Ka, tapi kalo tuan rumah udah meminta gue pergi, lalu perihal apa yang membuat gue untuk tetap tinggal."

"Gue nggak bener-bener meminta lo untuk pergi ninggalin Alger, Ra."

Alaska membuka ranselnya dan mengeluarkan sebuah jaket—jaket kebanggaan Angel Alger.

"Kembali jadi Angel Alger ya, Alger nggak bakal lengkap tanpa lo" pinta Alaska.

"Gue pergi bukan berarti gue benar-benar nggak peduli, hanya percuma tinggal jika peduli itu bener-benar nggak dihargai."

Setelah mengatakan kalimat itu Aurora melangkahkan kakiknya menuju gerbang SMA Pangeran.

🌈🌠

Borealis melenggangkan kakinya menuju kelas 12 IPS 4. Suasana hatinya sedang tidak baik-baik saja. Beban ditahun ini sangat berat dipikulnya, belum lagi ujian-ujian yang siapa menantinya.

AURORA BOREALIS 2 [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang