11. AB2 • STRONGEST

18.1K 1.2K 261
                                    

AURORA BOREALIS 2|BAGIAN 11

Kita memilih bukan untuk menjadikan lemah, kita memilih untuk menjadikan kuat karena konsekuensi dari pilihan itu

****

"Lo udah merasakan gimana perasaan gue."

Sean dan Aurora tengah duduk di bangku di depan ruangan Edeline.

"Nggak."

Sean berdecak, "lo bahkan masih mencoba berbohong."

"Gue nggak berbohong, gue berkata jujur. Gue belum bisa menyimpulkan kalo gue ini benar punya rasa atau enggak ke dia."

"Tapi sikap lo dan mata lo menunjukkan semuanya Ra, lo mencintai Borealis."

"Tapi perasaan lo lebih lebih untuk Edeline, Sean. Lo yang paling berat dengan ini. Kenapa masih bertahan?"

Kini Sean menoleh pada Aurora, begitupun perempuan itu.

"Karena gue mencintai dia. Gue akan berusaha supaya dia bisa membalas perasaan gue itu."

"Harusnya lo bahagia ketika dia juga bahagia, meskipun nggak bersama lo."

"Apa lo bakal bahagia juga?"

Aurora terdiam.

"Gue menunggunya selama 7 tahun. Gue percaya bahwa semua akan sesuai dengan apa yang gue harapkan", Aurora menjeda kalimatnya, "tapi gue salah. Nggak ada yang bisa menyalahi garis takdir."

Aurora menatap lurus kedepan.

"Dia yang udah buat gue untuk bertahan hidup sampai sekarang, bahkan disaat keluarga gue nggak peduli dengan gue."

"Gue kehilangan arah, waktu keluarga gue memisahkan gue dan dia dulu. Tapi kenapa justru sekarang dengan lancangnya takdir mempertemukan gue dan dia lagi disaat semua udah berubah seratus delapan puluh derajat kayak gini."

Sean mendekati Aurora dan merengkuh perempuan itu.

"Nggak salah kalo di awal gue pernah suka sama lo Ra," ucapnya lirih.

Drrt!

Sean meraih ponsel di saku dan mengangkat telfonnya, ketika melihat nama Ganendra tertera dilayar.

"Halo?"

'Sean gawat! Andri di amuk!'

"Diamuk gimana?"

'Bukan. Rumah sakitnya ngamuk'

"Gimana sih maksudnya?"

'Ah ribet lo, sini biar gue yang ngomong' terdengar suara George.

"Ada apa sih George?"

'Ada yang ribut di rumah sakit tempat Andri di rawat. Kita coba ngabarin Bos tapi nggak di angkat jadi kita hubungin lo'

"Gue kesana sekarang."

Sean menutup panggilannya.

"Ada apa?" tanya Aurora.

"Ada yang ribut di rumah sakit tempat Andri di rawat."

Sean bangkit dari bangkunya. Tapi tangan Aurora menyambarnya dan menghentikan langkahnya.

"Lo mau apa? Mau bilang ke Borealis?" tanyanya.

"Iya, dari tadi Ganendra hubungi dia nggak di angkat."

Aurora menggeleng, "jangan. Lo sayang kan sama Edeline?"

"Kenapa lo nanya gitu?"

"Dia butuh Borealis di sisinya, dia butuh Borealis untuk menenangkannya."

AURORA BOREALIS 2 [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang