AURORA BOREALIS 2 [ ✓ ]

16. AB2 • BUNGA LOTUS

AURORA BOREALIS 2|BAGIAN 16

Now playing : Done For Me—Punch

“Ada yang diam-diam menyerah. Ada yang diam-diam menghapus namamu dari rencananya”

****

Kelima inti Kingston tengah berkumpul di kantin bersama beberapa anggota Kingston lainnya. Pemandangan ini cukup jarang beberapa hari terakhir ini, mereka yakin pasti murid SMA Pangeran lainnya bertanya-tanya mengapa kelimanya jarang berkumpul bersama dan tidak seakur sebelumnya.

"Bentar lagi bakal ada try out kalian udah tau belum?" tanya George.

"Berita kayak gitu udah nyebar kali Rok, lo aja yang ketinggalan," sewot Ganendra.

"Anjir, gue cuma nanya setan. Lo sensi bener dah kayak cewek PMS."

"Kambing lo!"

"Heh udah-udah nggak usah bacotan bisa? Kayak cewek asli kalian," sahut Alister.

"Kalo gue jadi cewek, di jamin lo bakal suka sama gue Ter," celetuk asal Ganendra.

Alister menoyor kepala Ganendra, "kalo lo cewek, lo nggak bakal jadi tipe gue."

"Anjayyy.. Nyesek Gan," ledek George sambil tertawa.

Drrtt!

Ponsel hitam Borealis bergetar di meja kantin.

"Halo?" ucap Borealis.

Sesaat kemudian garis wajah Borealis mengendur. Membuat keempat temannya itu menyernyit.

"Oke, gue kesana sekarang," ucap Borealis—menutup panggilannya.

"Ada apa Bos?" tanya George.

Borealis menghembuskan nafasnya dengan kasar, "Andri—udah nggak ada."

Semua terbelalak.

Borealis bangkit dari duduknya, "kabarin anak yang lain, kita kasih penghormatan terakhir buat Andri."

Inilah sesuatu yang sangat sulit.

Dimana dia di posisikan sebagai ketua.

Dimana dia di posisikan harus menguatkan anggotanya.

Dimana dia harus berusaha tegar dihadapan anggotanya.

Dia benci situasi seperti ini.

Dia merasa gagal ketika ada anggotanya yang tumbang, dia merasa tidak berguna sebagai ketua. Tidak bisa menjaga anggotanya dengan baik.

Seluruh anggota Kingston pergi ke rumah Andri. Tidak hanya anggota Kingston, murid SMA Pangeran yang dekat dengan Andri pun datang melayat.

"Kenapa... harus pergi.." isak Nayla, kekasih Andri seraya merangkul jasadnya. Berharap Tuhan memberikan keajaiban.

Ratu merangkul tubuh Nayla dan berusaha menariknya mundur, "Nay udah, Andri udah tenang disana."