09. AB2 • TRUTH

18.8K 1.3K 270
                                    

AURORA BOREALIS 2|BAGIAN 9

Kini Borealis yang tengah memukul Alaska dengan membabi buta. Mungkin karena Alaska yang tengah di hujam banyak pikiran, membuat tenaganya tidak seperti biasanya.

"LO BENER-BENER BANGSAT ALASKA!" bentak Borealis sambil memukul Alaska yang tengah terkapar di tanah.

Bugh!

"Lo seharusnya nggak menghakimi Aurora seperti apa yang lo lakuin ke dia! Dari lo bersikap seolah Aurora adalah sampah Alger dan sampai ngebuat Aurora keluar dari Alger! Apa lo nggak tau bahwa jauh dari yang lo pikirkan Aurora udah berkorban banyak buat lo dan Alger! Jadi kenapa lo masih bersikap seolah dia adalah penjahat!"

Alaska mencoba melawan tapi dia tidak cukup bertenaga apalagi ketika Borealis menekan lututnya pada dada Alaska.

"Gue muak sama lo bangsat! Dari segala hal disini Aurora adalah pihak yang paling terluka!"

Bugh!

Dengan geram Borealis memukul Alaska lagi.

"DIA YANG BEBASIN ALGER DARI PENJARA BANGSAT!" teriak Borealis.

Seketika semua anggota Alger tercengang. Tak terkecuali Alaska yang tengah menahan nyeri ditubuhnya.

"Maksud lo?"

Perkelahian itu seketika terhenti, semua menatap Borealis dan Alaska dengan tatapan tidak mengerti dan ingin tahu.

"Waktu Alger di jebak dengan rekayasa kecelakaan Aurora sampai kalian masuk penjara, lo tau apa yang dia lakuin?! Dia mohon-mohon ke kakeknya dengan segala cara untuk membebaskan kalian!"

Bugh!

Lagi, lagi Borealis memukul Alaska.

"Dan lo tau Alaska! Pilihan pertana kakek dia apa?! Dia mau cabut saham Cavarson Group di Bagaskara Group tapi apa lo tau apa yang dia pikirkan! Meskipun lo bebas nantinya, hidup lo bakal kacau karena bokap lo bakal kehilangan penanam saham terbesarnya! Dia masih mikirin lo anjing!"

Tolol! Brengsek gue!, runtuk Alaska dalam hati.

"Dan pilihan terakhir dari kakeknya adalah perjodohan itu! Dia korbanin egonya demi lo demi Alger! Tapi apa yang lo perbuat ke dia?! Otak lo di pakai bangsat! Lo udah bertahun-tahun sama dia dan lo lepas kepercayaan lo gitu aja sama hal yang belum pasti itu dan lagi lo menyakiti dia dengan sikap lo ke Seina."

"Tau darimana lo soal ini?"

Borealis bangkit dan kemudian menjajakan kakinya di dada Alaska.

"Nyokap Aurora yang cerita semua ini! Dia nggak nyangka kalo anaknya bakal sepedih ini hidupnya! Disaar keadaan rumah makin kacau justru dia kehilangan alasan dia bertahan hidup, yaitu Alger!"

"Tante Gladys mendukung sepenuhnya Aurora bareng Alger, karena apa?! Dia bisa ngeliat anaknya seneng cuma bareng Alger! Disaat dia nggak bisa jadi nyokap yang baik dan kuat dia tanpa langsung udah menitipkan Aurora ke Alger tapi justru Alger menyia-nyiakan kepercayaan yang udah nyokap Aurora kasih!"

Borealis bangkit. Dia frustasi. Dia tidak suka Rara-nya merasakan kepedihan disaat dia belum bisa menjadi Rere yang seperti dulu.

"Dan satu lagi, dengarkan baik-baik anggota Alger! Aurora nggak mau cerita soal perjodohan ini karena Aurora nggak mau nantinya kalo Alger sama Kingston ribut cuma perihal perjodohan dia! Dia sampai mikir ke situ! Apa itu terpikirkan sama kalian ketika kalian ada diposisi Aurora ha!!"

"Dia nggak mau orang-orang terdekatnya kenapa-kenapa! Dia nggak mau menjadi alasan keluarganya hancur karena ini! Dia udah memikirkan ini matang-matang tapi justru dengan tololnya gue malah ngomong ini ke kalian."

Argh!

Borealis menggeram. Dia tidak mau melihat Aurora menderita lagi. Sudah cukup perempuan itu merasakan kepahitan yang tidak pernah ternilai.

Semua tertegun mendengar penuturan dari Borealis. Terutama anggota Alger.

"Harusnya kalian itu sadar bangsat! Apa selama ini Aurora pernah buat kesalahan sama kalian?! Kenapa justru kalian malah mencap dia sebagai pengkhianat hanya karena sesuatu yang belum kalian tau alasan sebenernya."

"Gue udah berbicara tentang kebenarannya, terserah kalian mau bersikap gimana setelah ini. Tapi gue harap, kalian bisa pertimbangin untuk tetep ngebuat dia bahagia lagi. Karena kalian adalah alasan dibalik semua tawanya."

🌈🌠

Setelah pertarungan yang tidak terselesaikan bersama Alger. Inti Kingston menyempatkan untuk pergi ke rumah sakit, melihat keadaan salah satu anggotanya yang di keroyok habis-habisan oleh Alger.

Baru saja ke empatnya berjalan di lorong, tiba-tiba seorang perempuan datang dan langsung melempar tas di wajah Borealis.

"Eh copot-copot babi rusa!" latah Ganendra karena kaget juga tiba-tiba ada tas yang melayang ke arah mereka.

"Ish, biasanya kalo Pangeran jalan di red carpet kan di lemparin bunga, lah ini langsung di lempar tas kan anti mainstream banget," celetuk Ganendra.

"Mulut lo Gan, lama-lama gue iket, bacotnya nggak ketulungan," sewot George

"Lo—"

Plak!

"Brengsek lo Borealis!"

Spontan Ganendra dan George menoleh pada perempuan yang baru saja menampar Borealis.

Sang ketua Kingston, di timpuk tas dan di tampar sama perempuan. Adalah hal yang jarang dilihat oleh anggota Kingston.

"Lo brengsek Borealis! Lo nggak becus jadi ketua!" bentak perempuan di hadapan mereka.

"Apaan sih Nay?" tanya Borealis—bersikap sebiasa mungkin, meskipun dia sedang dilanda emosi yang memuncak.

"Kenapa lo nggak bisa menjaga anggota lo sendiri Borealis! Ketua macam apa lo yang ngebuat anggotanya dalam masalah sendiri!"

"Nay gue ini cuma manusia biasa—"

"Persetan dengan kalimat itu! Kenapa lo biarin anggota lo di keroyok gitu aja?! Terus apa gunanya lo jadi ketua, Borealis!"

Perempuan itu. Nayla memukul dada Borealis berkali-kali. Borealis tidak melarangnya. Dia patut di perlakukan seperti ini.

"Andri dikeroyok sama anggota Alger Rey! Dan lo nggak ada sama dia diwaktu dia butuh pertolongan! Patut lo di panggil seorang ketua?!" bentak Nayla.

"Gue tau Nay, gue salah. Tapi lo juga nggak bisa menyalahkan gue kayak gini, gue manusia dan raga cuma satu gue nggak selalu ada bersama di setiap anggota Kingston," ucap Borealis stay cool.

"Kingston ada masalah sama Alger, seharusnya lo lebih protektif sama anggota lo!"

"Gue sedang mencoba Nay—"

"Mencoba apa ha?! Mencoba membuat anggota lo itu jadi korban dengan tindakan lo?! Andri kritis Borealis! Dia mengalami pendarahan otak karena cedera parah di kepalanya! Apa lo tau?! Dia lagi berjuang sekarang!"

"Yang kita lakuin sekarang itu berdoa Nayla, gue bukan Tuhan yang tau takdir seseorang. Gue sedang berusaha untuk menjadi orang baik Nay."

Airmata Nayla tumpah begitu saja. Perempuan itu histeris.

"Lo sayang kan sama Andri? Dan lo nggak mau kan kalo orang yang lo sayang merasakan sakit? Begitupun gue, gue sedang berusaha meringankan beban orang yang gue sayang."

Borealis menepuk pundak Nayla. Menenangkan perempuan itu.

"Kita sama-sama manusia yang hanya bisa berusaha dan menduga-duga perihal iya atau enggaknya hanya Tuhan yang bisa menentukan."
















AURORA BOREALIS 2 [ ✓ ]Where stories live. Discover now