25. AB2 • ANOTHER PERSON

16.5K 1.2K 1.1K
                                    

AURORA BOREALIS 2|BAGIAN 25

“Ini tentang manusia yang hanya bisa menduga dan menerka, tentang manusia yang hanya bisa berbicara tanpa tau faktanya dan tentang manusia yang hidup penuh dengan rahasia”

****

Lorong SMA Pangeran bak red carpet bagi kelima inti Kingston. Sepanjang jalan mereka penuh dengan deretan siswi dari junior sampai senior yang masih mengagumi dan mengidolakan mereka.

Di pimpin oleh Borealis di bagian depan, sisi kanan dan kirinya ada Sean dan juga Alister. Sedangkan di bagian belakang ada Ganendra dan George yang masih dengan kesibukannya yaitu bercuit pada siswi di sekitarnya.

Kingston.

Tak pernah lepas dari tatapan memuja dari para murid SMA Pangeran, tak hanya siswi bahkan tak sedikit siswa yang hanya bisa mengidolakan mereka, karena tidak bisa bergabung dengan Kingston. Bukan tidak bisa, hanya saja untuk masuk menjadi anggota Kingston butuh seleksi yang tidak mudah.

Seorang perempuan berambut panjang nampak kesulitan membawa sejumlah buku. Dia Alana Putri.

"Eh sini biar gue bantu," ucap Alister sambil meraih paksa tumpukan buku yang ada ditangan Alana.

Alana yang melihat itu terkejut, bukan hanya Alana bahkan inti Kingston dan beberapa siswi terkejut dengan sikap Alister.

"Eh nggak usah," ucap Alana seraya merebut kembali buku ditangan Alister—meskipun Alister tetep menggenggamnya erat, "gue bisa sendiri."

"Cielah, manis bener lo Alisterangkat," celetuk Ganendra.

"Makanya sadarnya tuh jangan ketinggalan, jadinya gitu kan udah jauh baru di deketin," timpal George langsung mendapatkan tatapan tajam dari Alister.

Borealis dan Sean hanya tersenyum seraya menggeleng-geleng kepalanya.

"Udah-udah, kita duluan Al." ucap Borealis berjalan diikuti Sean, Ganendra dan George.

"Gue dukung sikap Alana dah, biar si Alisterangkat tuh kena karma, dulu aja pas dikejar-kejar sama si Alana, Alister sama sekali nggak respon. Eh sekarang malah terbalik," ucap Ganendra.

"Jahat lo Gan, sama temen gitu amat. Lagi usaha nih si Alister," celetuk George.

"Ya bukan gitu Jor, gue kan cuma ngomong doang."

"Lah emang lo tadinya mau ngapain? Koprol depan gue?"

Ganendra melipat kedua tangannya di depan dada seraya memalingkan wajahnya ke arah lain, "ah tau ah kesel gue ngomong sama lo."

George menoyor kepala Ganendra, "lagak lo kayak cewek ngambek nggak di beliin seblak."

Sean yang sedari tadi mengamati sekitarnya, tiba-tiba saja terhenti pada visual seorang perempuan yang sedang berjalan terburu-buru.

"Kalian duluan aja, gue mau ke kamar mandi," ucap Sean seraya berjalan pergi.

"Aelah Sean mah kebiasaan bener kalo sampai di sekolah itu ke kamar mandi," celetuk George.

"Beser kali Jor," timpal Ganendra.

Borealis hanya menatap punggung Sean yang mulai menjauh, mau kemana dia?

Meskipun terburu-buru Sean tetap berjalan se santai mungkin, langkah kakinya yang panjang membuatnya tidak perlu berlari. Sampai tiba di toilet siswi di pojok belakang, Sean memutuskan untuk bersembunyi di dinding.

"Leon ketangkap polisi, ini semua karena Theodoric sama Aurora," ucap perempuan itu dengan seseorang di sebrang telfonnya.

Deg!

AURORA BOREALIS 2 [ ✓ ]Where stories live. Discover now