🌻 Chapter 02 : Badinage

347 41 62
                                    

Badinage : Senda gurau, kelakar.

"Rasa itu sulit untuk ditampik. Sudahlah. Biarkan saja mengalir layaknya air, sampai ia menemukan tempat yang dirasa tepat untuk berhenti."

🌻

Yora melangkahkan kakinya dengan riang menuju ruangan OSIS. Pagi ini begitu indah, ya? Bisa bertemu dengan kakak kelas seperti Arka yang sangat tampan.

Perempuan itu bahagia sekali sekarang. Bahkan, dia acuh saja saat menyadari teman-teman seangkatannya memerhatikannya dengan tatapan yang seolah-olah mengatakan, 'Itu si Yora kesurupan ya?'

Nay, Yora tidak perduli akan hal itu.

Sesampainya di ruang OSIS, tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Yora langsung saja masuk dan mengagetkan semua orang yang berada di ruangan itu.

Karena, perempuan itu membuka pintu ruangan OSIS dengan sangat tidak manusiawi. Wajar saja, semua orang yang ada di ruangan itu terkejut bukan main.

"Yora! Kalau mau masuk tuh, ketuk pintu dulu! Yang sopan," tegur Ozy, sang ketua OSIS SMA Gemintang.

Yora tersenyum lebar. "Hehe, maaf, deh. Gue ulang lagi, ya?"

Perempuan itu lalu berjalan mundur dan menutup pintu. Setelahnya, dia kemudian mengetuk pintu dengan sopan, seperti yang Ozy tegur tadi.

"Permisi! Go-Food!!" Yora terbahak sambil membuka pintu, lalu dia masuk ke ruangan itu.

Ozy dan anggota OSIS lainnya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Mereka sadar betul akan tabiat Yora yang memang sudah seperti itu semenjak kelas sepuluh.

"Yora! Lo itu kan sekretaris OSIS, lembut dikitlah jadi cewek!" ucap Elang.

Yora lalu duduk di kursinya dan menunjuk Elang dengan penggaris besi yang dipegangnya. "Elang sayang, denger, ya, tadi itu gue udah lembut, loh. Udah gue ulang juga kan buka pintunya?"

Elang memutar bola matanya. "Terserah, lo."

Daripada memperpanjang debat antara Yora dan Elang, sang ketua OSIS akhirnya buka suara, "Oke, guys. Hari ini adalah hari pertama MPLS. Seperti yang gue bilang di rapat kemarin, kita harus tunjukkin sama junior-junior kita tentang apa aja yang ada di sekolah kita. Dan, kayaknya nanti kita banyakkin games aja, ya? Biar nggak bosen."

Elang lalu mengangkat tangannya. "Ji, gimana soal usul gue kemaren?"

"Usul apaan?"

Baru saja Ozy akan membuka mulut, tetapi sudah didahului oleh mulut Yora. Lalu Ozy memberikan kode kepada Elang untuk melanjutkan ucapannya.

"Jurit malam," ucap Elang.

Ozy mengangguk-anggukkan kepalanya. "Oh iya! Kok gue lupa, ya?"

"Kebanyakan mikirin cewek sih lo, Bang Oji! Makanya lupa!" celetuk Yora yang seketika mendapatkan pelototan tajam dari Ozy.

"Lo juga lupa, barbar!"

"Hehe, iya juga, ya." Yora mengangkat kedua jarinya. Membentuk simbol peace.

"Gue sih setuju banget soal usul itu, El. Buru bilangin ke pembina sama kepsek, Zy! Biar tahun ini tuh ada warnanya gitu. Soalnya kan tahun kemaren cuma acara MPLS sama kemah biasa," ucap Keira.

"Oke, deh. Nanti gue bilangin," sahut Ozy.

"Siap!" jawab anggota OSIS serentak.

"Rencana ini sebenernya udah dicatet belum sih, Yor?" tanya Ozy.

Sunflower (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang