🌻 Chapter 38 : Love

46 13 133
                                    

Love : Cinta.

"Awal yang menyebalkan, kini menjadi akhir yang menggembirakan."

🌻

Satu tahun kemudian.

"Ka, mau pulang bareng kita nggak?" tawar Bayu sambil memasukkan kedua tangannya pada saku hoodie-nya.

Arka menggeleng. "Kalian duluan aja, tugas gue masih banyak."

"Semangat, Ka!" seru Caka.

Arka tersenyum. "Makasih."

Bayu dan Caka menganggukkan kepalanya. Kedua lelaki itu kemudian melangkah keluar dari kelasnya. Saat sampai di pintu, Bayu bahkan sempat-sempatnya mengedipkan sebelah matanya pada seorang gadis di kampus ini. Bayu memang tidak pernah berubah.

Arka masih memfokuskan dirinya pada layar laptopnya. Hari ini, dia salah mengumpulkan tugas dan dosen memintanya untuk segera memperbaikinya sekarang.

Satu tahun berlalu, kini Arka sudah tidak bersekolah lagi di SMA Gemintang. Sekolah yang penuh dengan masa-masa menyenangkan dan juga masa-masa menyebalkan baginya.

Arka kini melanjutkan pendidikannya di salah satu universitas swasta yang ada di Bandung dan lelaki itu mengambil jurusan hukum. Tidak hanya dirinya yang menuntut ilmu di sini, ada Bayu juga Caka yang sama-sama berkuliah dan mengambil jurusan yang sama. Namun, Farhan lebih memilih melanjutkan pendidikannya di Jakarta. Padahal, jika Farhan juga menuntut ilmu di sini, rasanya seperti bersekolah SMA lagi.

Arka mengembuskan napasnya. Jika semalam Kara tidak mengganggunya, Arka pasti tidak akan salah dan tidak akan mengulang kembali tugas yang diberikan oleh dosennya.

Sudahlah, tidak ada gunanya menyalahkan anak kecil. Lebih baik Arka cepat-cepat menyelesaikan tugasnya. Lelaki itu kemudian menatap jam digital yang berada di layar laptopnya.

Jam digital itu menunjukkan pukul 4.00 sore. Sial! Itu artinya setengah jam lagi Arka harus bisa menyelesaikan tugasnya, karena pukul setengah lima dirinya harus menjemput Yora di sekolahnya.

Ngomong-ngomong soal Yora, gadisnya itu masih bersekolah di SMA Gemintang dan menginjak kelas 12, juga Yora kini tengah mempersiapkan dirinya untuk menghadapi ujian nasional.

Tidak terasa, sudah satu tahun sudah Arka menjalin hubungan dengan gadis itu. Gadis yang dulu sering dia perlakukan tidak menyenangkan, gadis yang menurutnya sangat menganggu, dan masih banyak sifat-sifat Yora yang membuat Arka seketika ingin meledak di hadapan gadis itu.

Namun, sekarang, gadis itu menjadi kekasihnya. Satu tahun yang lalu lebih tepatnya, di taman rumah sakit tempat mamanya dirawat itu. Arka tersenyum saat mengingat itu.

"Iya bener. Kara itu gabungan dari nama kita. Dan, gue mau nama lo juga gabung di keluarga gue. Jadi pacar gue ya?"

"APA?!"

Arka meringis sambil mengusap-usap telinga kanannya yang seketika berdenyut ketika mendengar seruan Yora. "Gue lama-lama budeg karena ngomong sama lo."

"Lo tadi nembak gue?!" tanya Yora dengan nada yang sangat bersemangat.

"Gue nggak bawa senapan. Lagi pun, gue juga nggak bakalan tega nembak lo."

"Kak Arka apaan sih, jayus!! Serius, nggak?! Lo nembak gue tadi?!"

Arka tersenyum. "Kalau lo nganggepnya gitu, ya gue juga nganggepnya gitu."

Yora bersidekap. "Kak Arka kok lo nggak jelas, sih!"

"Yang jelas mah gue sayang sama lo, Yor."

Sunflower (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang