🌻 Chapter 27 : Abide

51 14 148
                                    

Abide : Tinggal.

"Aku tidak akan pernah memaksamu untuk tetap tinggal. Tetapi, bisakah kamu tetap bersamaku walaupun kita hanya sebatas khayal?"

🌻

Arka mendudukkan dirinya di bangku taman Gemintang. Helaan napas kemudian terdengar. Sebenarnya, dirinya ini kenapa?!

Tadinya, dia ingin menyuapkan makanannya. Namun, urung karena Arka tiba-tiba ingin pergi saja dari kafe Gemintang saat melihat Yora dan Reno bergenggaman tangan.

Arka sendiri tidak tahu apa yang mendorongnya untuk pergi dari kafe itu setelah melihat Yora dan Reno yang tengah bergenggaman tangan.

Sial! Setelah kepergian Arka, pasti Bayu dan Caka akan sibuk menerka-nerka isi hati Arka dengan seenaknya! Pasti! Arka yakin!

Dia lalu menatap ponselnya yang menampilkan salah satu aplikasi chat. Di dalam aplikasi itu tertera nama kontak 'Yora My Sweetheart❤'

Ada satu chat terakhir dari Yora, yang tentang Arka disuruhnya melihat ke arah kanan. Arka kembali mengembuskan napasnya saat menghapus chat itu.

Apa Arka hapus saja sekalian dengan kontaknya? Percuma juga, gadis barbar ini pasti akan lebih sering menge-chat-nya lagi kalau tahu nomornya dihapus.

Arka berdecak. "Geli banget gue sama nama kontaknya."

Arka kemudian menutup aplikasi itu, lalu dia beralih pada daftar kontak. Dia berniat mengganti nama kontak Yora. Namun, kenapa jarinya tiba-tiba menjadi kaku!? Sial! Arka kenapa!?

"Aduh!"

Arka berjengkit kaget saat mendengar suara gaduh serta suara orang yang mengaduh. Itu suara orang jatuh atau bagaimana?

Arka kemudian memasukan ponselnya pada celana jeans-nya, lalu dia menoleh ke sumber suara, tawanya mungkin akan meledak jika dia tidak berhasil menahannya.

Bagaimana Arka tidak merasakan tertawa? Jika pemandangan di sampingnya saja menampilkan seorang lelaki mungil yang terjatuh dengan posisi tengkurap yang sama sekali tidak elit.

Karena kasihan, Arka lalu menghampiri dan membantu lelaki berbadan mungil itu. "Lo nggak apa-apa?"

Andra terdiam menatap Arka. Malu luar biasa rasanya saat jatuh dengan posisi yang sama sekali tidak menyenangkan di hadapan orang lain. Rasa sakitnya sih tidak seberapa. Tetapi, malunya itu, loh.

Andra nyengir sambil menggaruk tengkuknya. "Hehe, nggak apa-apa kok, Kak. Makasih, ya."

"Sama-sama."

Tunggu. Lelaki berbadan mungil ini yang sering Arka lihat dan dia juga sering bersama Yora. Tetapi, sampai sekarang Arka masih belum mengetahui siapa dia.

Andra mengernyit memandangi Arka. Dia Kak Arka kan, ya? Cowok yang disukain sama Kak Yora? Kak Yora seleranya ketinggian banget! Kak Arka mana mau sama dia.

"Lo kenapa bisa jatuh gitu?" Basa-basi. Iya bisa dikatakan begitu. Karena, entah mengapa tiba-tiba ada rasa keingintahuan yang muncul pada diri Arka untuk mengetahui siapa lelaki mungil ini.

"Eum, kesandung tadi, Kak," jawab Andra.

"Andra! Kamu aku cariin dari tadi malah di sini!"

Mendengar seruan itu, Arka dan Andra kompak menoleh ke arah sumber suara. Ke arah gadis berponi yang tengah mengernyit memandang keduanya. Tidak, gadis berponi itu hanya mengernyit saat melihat Arka.

Sunflower (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang