[Di sarankan untuk membaca My CEO terlebih dahulu, sebelum membaca cerita ini]
Dari masa lalunya, Yewon belajar bahwa melarikan diri tidak akan menyelesaikan masalah. Sebaliknya, Yewon malah mendapatkan masalah baru tentang bagaimana cara penyesuai...
Rasanya seperti mimpi, Yewon bisa menginjakkan kakinya di negeri ini lagi. Hampir lima tahun dia berada di negeri orang dan itu membuatnya sedikit merindukan Korea. Tidak banyak yang berubah, hanya saja kota Seoul terlihat semakin ramai.
Hari ini dia akan mencari apartemen ditemani Jaehyun. Laki-laki itu yang menawarkan bantuan untuk mencari apartemen. Sedangkan dia sendiri sangat beruntung karena orangtuanya menetap di Seoul, jadi tidak perlu bingung mencari tempat tinggal. Tidak seperti Yewon yang harus mencari apartemen dulu untuk tempat tinggalnya.
"Lebih baik kita mencari yang dekat dengan kantor, supaya kau tidak selalu lari marathon setiap pagi," ujar Jaehyun di sertai kekehan, membuat Yewon mendengus kesal.
"Memang oppa sudah tau kantor barunya?"
"Tentu saja," jawabnya sombong.
Yewon mencebikkan bibirnya, lalu memandang keluar jendela. Pemandangan yang sangat Yewon rindukan, yaitu pohon sakura yang tertata rapi di pinggir jalan. Sejak dulu Yewon sangat senang memandangi pohon sakura dari dalam kendaraan.
"Kau mungkin hanya membutuhkan waktu sekitar lima belas menit untuk sampai kantor, apartemenmu sangat dekat Ye," kata Jaehyun sambil memainkan ponslenya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ternyata sudah sampai, Yewon terlalu asyik dengan dunianya sendiri sampai tidak sadar. Dia segera menyusul Jaehyun yang sudah lebih dulu turun dari mobil.
🌺
Ruangan yang memang sejak awal sudah berantakan, kini semakin bertambah saat kedua gadis berbeda umur ini saling melempar mainan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yewon menatap keduanya dengan tajam, pasalnya mereka membuat pekerjaan Yewon menjadi dua kali lipat. Dengan tangan di silangkan di depan dada, Yewon bersiap untuk menjewer telinga keduanya. Hingga akhirnya---
"Aww! Sakit eonnie."
"Aww! Sakit eomma."
Kedua gadis ini memang suka sekali membuat Yewon naik darah. Bahkan setiap paginya dia harus menyiapkan tenaga extra untuk menghadapi keduanya.
