Part 20

1.6K 199 29
                                    


ESCAPE
Happy Reading

Saat memasuki ruangan, tatapan teman setimnya membuat Yewon tidak nyaman. Entah kesalahan apa yang telah Yewon perbuat hingga mereka menatapnya seperti itu.

Dia mencoba mengabaikan dan langsung duduk di kubikel miliknya lalu menyalakan komputernya. Sepertinya masih cukup pagi untuk memulai perselisihan dan Yewon juga tidak ingin merusak mood baiknya.

"Enak ya jadi istri presdir, bisa bekerja seenaknya," sindir Momo.

Yewon mengabaikannya, dia bukan istrinya Taehyung jadi untuk apa dia tersinggung. Lagipula masalah apalagi yang akan mereka jadikan alasan untuk memarahinya.

"Dia pura-pura tidak dengar," ujar Chaeyong mencoba membuat emosi Yewon terpancing.

Mereka sepertinya mulai kesal karena Yewon sama sekali tidak merespon, hingga akhirnya Jihyo mendatangi meja milik Yewon dan berdiri di depannya.

"Sekarang aku tau alasan kenapa kau tiba-tiba dipindahkan dan masuk ke tim divisi, orang dengan kemampuan rendah sepertimu seharusnya tidak menjadi bagian dari kami," ucap Jihyo.

"Dia bisa di sini, tentu saja karena Presdir," timpal Momo.

Setelahnya mereka bertiga tertawa dan memandang Yewon dengan remeh seolah mereka memang yang paling berkuasa di sini.Yewon menatap sinis ke arah mereka, untuk kali ini dia tidak bisa diam begitu saja setelah di rendahakn oleh manusia tidak tau diri seperti mereka.

"Dengar, jika kalian berpikir aku di pindahkan ke sini karena Taehyung, kalian benar. Tapi dia memindahkanku kesini tanpa persetujuanku dan jika aku boleh memilih, maka aku tidak akan mau bekerja di sini lagi dan bertemu manusia seperti kalian."

"Jika kalian tidak suka dengan keberadaanku, seharusnya kalian protes pada Taehyung dan suruh dia untuk memindahkanku lagi ke kantor cabang, aku akan menerimanya dengan senang hati," ucapnya dengan menggebu-gebu.

"Dan satu hal yang perlu kalian tau, aku bekerja di sini sebagai tim divisi jauh sebelum kalian masuk ke perusahaan ini. Jika saja aku tidak keluar, maka posisi Eunsoo adalah milikku. Jadi berhenti merendahkan kemampuanku." Lanjutnya.

Setelah itu Yewon pergi keluar dan meninggalkan mereka yang masih terdiam karena ucapan Yewon. Memang sekali-kali mereka harus dilawan agar tidak berbuat semena-mena pada orang lain.

Saat keluar ruangan dia bertemu dengan Sinb, muka sebal Yewon benar- benar tidak bisa di sembunyikan membuat Sinb menatapnya bingung.

"Sinb tidak bisakah aku pindah ke timmu saja?"

"Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?" Kini Sinb ikut bersandar ke tembok.

Untung saja jam kerja belum di mulai, bukan hal baru lagi jika karyawan di Kim Corp berangkat lebih awal dari jam kerja mereka dan sangat menghindari keterlambatan.

"Mereka benar-benar menyebalkan, kerjanya hanya mengusikku. Sungguh aku tidak tau alasan kenapa mereka membenciku," jelasnya.

"Mau buat kopi? Sepertinya kau perlu menenangkan pikiranmu dulu," tawar Sinb.

Yewon mengangguk, lalu kedua wanita itu pergi ke pantry untuk membuat kopi. Mereka terlihat mengobrol sambil tertawa, entah apa yang mereka obrolkan hingga keduanya hilang di balik pintu pantri.

ESCAPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang