▪️Destiny▪️

2K 440 27
                                    

Felix—terus saja mondar-mandir di ruang tengah sambil mengigit kuku jari. Dia terlalu mencemaskan Nameun yang tak kunjung pulang.

Seharusnya Felix tak perlu secemas ini, gadis itu sudah sering pulang malam dan Felix tidak sekali pun peduli. Memang rasa pedulinya ada, tapi sangat sedikit.

Dan sekarang? Ia terlalu cemas.

Kenapa bisa demikian? Karena kejadian Felix terpojok oleh Chaerim yang ternyata seorang vampir. Pada saat itulah Felix mempercayai makhluk mitos itu ada dan mulai takut-takut jika keluar malam.

"Aish, kemana anak ini." Felix mengacak-acak rambutnya frustasi. Ia pun mengambil ponselnya untuk menelepon adik perempuannya itu.

Bertepatan saat itu pula, sebuah bunyi bel rumah yang nyaring membuatnya berhenti untuk melakukan niat awalnya.

Felix bergegas membuka pintu tersebut dan sudah siap mengeluarkan kata makian untuk si pelaku.

"Hey! Kenapa lama sekali pulang?" Ucap Felix bertepatan membuka pintu.

"Kau pikir jalan kaki dari stasiun ke sini tidak jauh hah?" Ujar gadis itu kesal.

"Ck, masih baik aku mau bukakan pintu." Felix menatap malas adiknya itu. Dan kala maniknya jatuh kepada sosok laki-laki di samping Nameun membuatnya terkejut.

Felix baru sadar Nameun datang bersama orang lain. "Hyunjin? Sedang apa kau disini?" Itulah pertanyaan yang ia ajukan kepada laki-laki itu.

"Kebetulan aku bertemu adik mu dijalan. Jadi aku mengantarnya, sekalian mau meminjam buku dengan mu."

"Kenapa tidak kirim pesan pada ku kalau kau datang?"

"Sudah aku kirim. Tapi, kau tidak membacanya."

Felix mengecek ponselnya. Dan ya, ada pesan dari Hyunjin beberapa menit yang lalu.

Nameun yang melihatnya menggeleng kepala. "Benar-benar kawan tak tahu diri. Sampai kapan kau membiarkan kami berdiri diluar ha?" Kata Nameun sudah kelewat dongkol.

"Oh ya, masuklah."

Nameun mengendus kesal. Ia pun masuk terlebih dahulu, tak luput sedikit menabrak bahu Felix. Persetanan, mau sekali Felix menendang Nameun kalau tidak ingat ada Hyunjin.

"Tunggu di sini. Akan ku ambil bukunya." Felix menawarkan Hyunjin duduk di sofa ruang tengah. Setelahnya, ia berlalu pergi ke kamar untuk mengambil buku yang ingin laki-laki tampan itu pinjam.

Di ruangan tersebut, Hyunjin hanya seorang diri. Kebetulan ini rumah sahabatnya, jadi tak masalah kalau ia melihat-lihat barang yang terpajang di ruang itu bukan?

Tak jauh di belakang sofa. Hyunjin melihat beberapa deretan bingkai foto dan guci kecil yang terpajang manis di meja kayu panjang. Bingkai foto begitu menarik perhatian Hyunjin, dilihatnya lebih dekat satu persatu foto yang terpajang disana.

Foto pertama yang ia lihat ada seorang anak laki-laki berusia sekitar 8 tahun, dia yakin itu Felix karena dari bentuk wajahnya sangat jelas terlihat. Kemudian di bingkai kecil di sebelahnya, terlihat foto bayi lucu. Hyunjin tidak tahu itu siapa, yang pasti itu salah satu dari kedua saudara Lee.

Beralih ke foto lainnya. Ada satu foto yang membuat Hyunjin tersenyum tipis. Ada satu gadis sedang memeluk pria berumur di sisi kanan, sedangkan di sisi kiri ada satu laki-laki yang hanya berbeda beberapa tahun dari gadis itu. Ketiganya terseyum sangat manis di depan kamera.

"Lee Nameun, gadis yang manis."

"Hyunjin," Felix memanggil. Spontan saja Hyunjin langsung berbalik menghadap laki-laki manis itu "ini bukunya. Omong-omong kau sedang apa?"

I'm ComebackWhere stories live. Discover now