MINE :: EPILOGUE

2.1K 396 164
                                    

Minggu ketiga di bawah langit rumah sakit, angin malam menampar permukaan kulitnya, cukup dingin. Bahkan sweater yang ia kenakan terasa percuma di pakai. Meski demikian, ia tetap menyukai si angin yang tak pernah tampak wujudnya.

Bukan hanya dia saja, bintang yang bertaburan di langit gelap pun hal yang paling ia suka. Terlebih dari itu, laki-laki yang duduk di sampingnya lah yang paling-paling ia suka.

Laki-laki yang ia tahan untuk tidak pergi. 'Dia' adalah orang yang cukup berperan penting dalam kehidupannya yang dulunya tenang seperti laut, kemudian berombak lantaran badai datang.

Rumit dan mencekam.

Dimana pertama kali mereka di pertemukan dikeadaan tak baik. Dia yang menjadi rival kakaknya, dan fakta kalau dia adalah vampir. Dari semua yang terjadi dan fakta yang masih sulit untuk diterima, tetap terselip juga sebuah perasaan aneh yang bergejolak dalam hatinya.

Rasa yang sudah cukup lama ia pendam.

Rasa yang tidak Nameun ketahui akan timbul pada akhirnya.

Rasa dimana ia mengingatkan genggam tangan Choi Beomgyu meskipun ia sedingin es.

Lee Nameun menginginkan Choi Beomgyu. Hal ini... tidak akan menjadi masalah, kan?

"Beomgyu-ya," Nameun memanggil lembut

Si pemilik nama menoleh, menatap si gadis yang masih mendogak menatap langit berbintang.

"kau bilang, aku pernah hidup di masa lalu dan kau mengenalku saat itu, benar?"

"Ya."

"Bagaimana awal pertemuan kita dulu?"

Beomgyu berpikir sejenak, menerawang jauh keingatan masa lalunya. "Awal pertemuan kita tidak baik."

"Sama seperti masa sekarang kalau begitu." Nameun menolehkan kepalanya ke arah Beomgyu. "Awal pertemuan kita juga tidak baik. Aku menabrak mu dijalan, dan malah aku saja yang terjatuh." Nameun terkekeh. Ingat sekali dia bagaimana adegan itu membuatnya kesal sendiri.

"Terus, apa saat itu aku menerima jati diri mu yang sebenarnya?"

Beomgyu terdiam, memori lama terputar kembali. Memori awal pertemuan mereka yang sangat ia sesali lantaran bersikap tak tahu diri pada gadis itu.

"Iya, kau menerimanya."

Tentu saja, karena pada saat itu posisinya sedang Beomgyu ancam hidupnya.

"Sepertinya aku orang baik dulu. Menerima mu apa adanya."

Ya, sangat baik. Sampai seorang Choi Beomgyu menjadi berubah dan selalu menyesali semua perbuatannya.

"Sama seperti aku yang sekarang." Nameun tersenyum, kemudian matanya kembali menatap para bintang. "Aku menerima mu, meskipun aku agak ragu dan takut awalnya."

"Aku juga ada niat menjauhi mu. " Lanjutnya, terdengar lirih. "Namun itu tidak ku lakukan, karena aku sudah terjebak dengan perasaan aneh ini." Nameun memegang dada kirinya yang berdenyut cukup keras.

Itu jantungnya, yang berdetak tak normal karena perasaannya sudah bercampur aduk seperti adonan kue.

"Kau tahu kenapa aku ragu?" Tanya Nameun.

Beomgyu menggeleng pelan. "Wae?" Ucapnya.

Lagi, Nameun kembali menatap presensi laki-laki disampingnya. Awalnya ia menapakkan senyuman, namun perlahan-lahan senyumannya memudar.

"Aku ragu... karena kau vampir dan aku manusia. Apa mungkin bisa bersama?"

Deg

Beomgyu terbatu, diam membisu seribu bahasa. Ia tak bisa menanggapi atau pun menyanggahnya karena itulah ketakutan yang ia rasakan selama ini.

"Tapi, aku pikir itu bisa."

Nameun menjulurkan tangannya, memegang dada kiri Beomgyu dengan beraninya——sontak membuat si empu terkejut. "Kata orang, kalau ada cinta tidak ada yang tidak mungkin. Jadi, kalau kita berdua saling memiliki perasaan, maka semuanya akan menjadi mungkin."

Si Choi tak menanggapi. Hatinya tiba-tiba saja menghangat, merasakan saluran yang aneh di aliran darahnya.

Mungkin ini yang disebut perasaan Nameun maskud.

"Eh. Maaf ya."

Menyadari tindakannya yang begitu lancang, Nameun segera menarik tangannya yang nakal itu menjauh. Kendati demikian, Beomgyu langsung menahan, menggenggam erat tangan lembut itu agar tetap ada didadanya membuat si gadis kelagapan. Telinga dan pipinya sampai-sampai memerah sekarang.

"Nameun-ah," Beomgyu memanggil dengan deep voice-nya, membuat Nameun merasakan dua sensasi. Antara merinding dan takut.

"Aku mau mengatakan sesuatu pada mu."

"A-apa?" Nameun gugup, apa lagi tatapan Beomgyu yang menguncinya.

"Saranghae,"

Deg

"Can i be your boyfriend?"

Satu kalimat itu... bagaimana ia harus menjawabnya?

Nameun menghela nafas panjang, menutup matanya dan kemudian mengukir senyuman tipis di wajahnya.

"Ne, nan namjachigu."

Dan sepertinya ini tidak akan menjadi masalah. Manusia dan Vampir? Tidak buruk juga.

"Oke. You're mine, Lee Nameun."

×××END×××

WOY ASTAGA ENDINGGGG AGRHTKEDJN GAK BANGET! INI GAK BANGET!

Ini gak mengecewakan ya? Iya lah pasti! Huhu akhirnya cerita dua kesayangan ku selesai 😃😭

Terima kasih banyak buat kalian yang dukung cerita ini sampe season 2 🙇 Tanpa kalian ini cerita gak bakal jalan. Banyak banyak cinta pokoknya.

Dan aku gak tau ya bakal comeback pake anak txt lagi kapan. Aku mau selesai ngetik di word sebelah dulu :")

Oh iya, aku mau tanya nih kenapa kalian bisa suka cerita ini? Dari sisi mana kalian sukanya? Di jawab ya 😉

Sekian dari Soo, banyak cinta untuk kalian.

❤️💚Luv u💜💛

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

❤️💚Luv u💜💛

I'm ComebackWhere stories live. Discover now