▪️No You▪️

1.8K 415 31
                                    

Pada malam hari yang gelap, kedua orang itu berhenti tepat di sebuah rumah keluarga Lee. Akhir dari pencarian kakak Nameun, berakhir di pukul sembilan malam dan tidak mendapatkan hasil.

Gadis Lee itu membuang nafas samar-samar, kakaknya sampai sekarang masih tidak bisa dihubungi. Memang gila si Felix, kalau dia sudah pulang nanti, Nameun akan memukul habis anak itu.

"Maaf menyusahkan." Ucapnya kepada laki-laki yang seharian menemaninya.

"Tidak masalah."

"Kalau begitu, aku masuk dulu. Terima kasih sudah mau mengantar ku juga." Beomgyu mengangguk.

Segera Nameun memasuki perkarangan rumahnya, tetapi baru genap satu langkah, Nameun kembali berbalik ke arah Beomgyu.

"Itu,"Ia menjeda sejenak, menatap Beomgyu gugup. "boleh aku minta kontak mu? Ah jangan berpikir yang aneh-aneh, aku cuma—"

"Baiklah"

"Eh?"

"Berikan ponsel mu." Segera saja Nameun memberikan ponselnya. Beomgyu menerimanya dan langsung mengetik nomornya.

"Kamshamida." Nameun menerima kembali ponselnya. "Hmm, selamat tinggal, hati-hati di jalan." Buru-buru ia membungkuk ramah, melarikan diri kedalam rumah karena ingin menyembunyikan kesenangan diwajahnya.

Kala tubuh mungil itu telah lenyap di makan pintu, Beomgyu masih belum beranjak dari tempatnya. Segala pemikiran bergulat dengannya.

Apa /tak masalah masuk kembali kedalam kehidupan gadis itu?

Jujur saja, Beomgyu takut membuat gadis itu terlibat kembali ke masalahnya.

"Sedang apa kau disini?" Suara rendah itu menyadarkannya.

Ia menoleh kesisi kirinya, mendapati laki-laki bersurai pink peach yang berjalan mendekatinya.

"Kenapa kau ada di depan rumah ku?" Tanyanya lagi, lebih menekan.

"Mengantar adik mu pulang."

"Bagaimana bisa kalian bersama?"

"Begitulah. Ahh, dia mencari mu. Sebaiknya kau segera menemuinya." Beomgyu memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana. Melangkah pergi melewati Felix.

"Jangan dekat-dekat dengan adik ku." Ujarnya memperingati. Beomgyu menghentikan langkahnya, menunggu kata lain yang ingin laki-laki marga Lee itu katakan.

"Ini peringatan untuk mu. Kalau sampai kau mendekatinya lagi, akan ku habisi kau."

Beomgyu terseyum tipis. "Entahlah, aku tidak bisa menjamin mengontrol diriku untuk menjauhinya." Ia pun kembali melanjutkan perjalanan.

Dan Felix, membuang nafas sebal. Berbalik menghadap ke belakang, menatap jalanan yang sudah kosong tanpa makhluk.

Beomgyu sudah hilang, tapi rasa khawatir Felix belum menghilang semudah itu.

vampir sialan.


🔓

4 jam sebelumnya


Bau mawar merah tercium menyegarkan, tetapi bau darah segar lebih mendominasi di ruangan tersebut.

Tak ada lampu yang menerangi, hanya lilin di beberapa sudut yang menjadi pengganti.

Didalam ruangan itu terlihat jelas kasur king size dan di seberang kasur, ada sebuah sofa hitam panjang yang empuk. Dimana telah dihuni oleh si pemilik kamar yang sedang memutar-mutar gelas tiang berisi darah searah jarum jam.

I'm ComebackМесто, где живут истории. Откройте их для себя