▪️Mid▪️

1.5K 340 28
                                    

Entah mahkluk apa yang merasuki Hwang Hyunjin, ia datang ke rumah kediaman Lee yang dengan membawa sekantung makanan. Sedikit ragu,  mengetuk pintu kayu itu. Beberapa menit tak ada tanggapan, kemudian di coba kembali mengetuk pintu lumayan agak keras. Di pikirannya si penghuni sedang tertidur.

Klek

Pintu terbuka, tidak terbuka sepenuhnya karena hanya kepala seorang gadis yang muncul dari balik pintu.

"Hai—"

Brukk

Pintu malah ditutup kembali, membuatnya sedikit terkejut. Apa dia di usir secara tidak langsung? Kendati begitu, pintu terbuka kembali, menampakkan presensi sosok Lee Nameun dengan sempurna.

"Kenapa sunbae ke sini?" Tanyanya.

"Apa aku tidak boleh mampir ke rumah sahabat ku?"

"Tapi... dia sudah—"

"Iya, aku tahu. Aku turut berdukacita, maaf aku tidak datang saat pemakaman."

"Tak apa."

"Aku membawakan teobokkie untuk mu. Felix pernah bilang kau suka ini." Hyunjin menunjukkan kantong plastik yang ia bawa.

Nameun menatap kantong plastik itu dengan lekat. Sial, matanya jadi memanas karena tiba-tiba saja ia teringat Felix pernah mengomeli dirinya yang menyuruh membelikan teobokkie malam-malam.

Huff... dia rindu ocehan tak jelas Felix.

"Jangan menangis. Maaf, aku tidak bermaksud untuk mengingatkan mu tentangnya."

Nameun menggeleng pelan, menyeka air matanya yang sempat lolos. "Tidak apa. Ayo masuk, tidak enak mengobrol di luar." Diberinya ruang untuk sang tamu untuk masuk.

Hyunjin pun memasuki rumah yang sangat-sangat dingin dan sepi itu. Seperti tidak pernah di huni, padahal penghuninya selalu di dalam rumah tanpa enggan beranjak.

"Tunggu sebentar ya sunbae." Nameun berlalu pergi ke dapur untuk mengambil wadah teobokkie dan minuman.

Namun saat Nameun mengeluarkan gelas, ia langsung terdiam. Satu pertanyaan munsul dikepalanya, apa dia bawakan saja minuman untuk Hyunjin? Tapi, selama ini ia belum pernah melihat Hyunjin makan atau minum di depan mata kepalanya.

Dia punya persepsi Hyunjin itu sejenis dengan Beomgyu, yaitu vampir.

Ow ow jangan berpikir negatif dulu Lee Nameun, batinnya.

"Bawakan saja." Finalnya.

Akhirnya Nameun membawa dua gelas dan wadah teobokkie ke ruang tengah. Saat di sana, Nameun melihat Hyunjin sedang mengamati foto-foto yang ada terpajang di dinding ruang tengah dengan serius.

"Ini sunbae." Ujarnya, menaruh seemua bawaannya di atas meja.

"Terima kasih." Begitulah responnya.

Nameun hanya mengangguk saja, dan mulai sibuk memindahkan teobokkie kedalam wadah. Setelahnya, Nameun hanya diam memandangi makanan pedas itu, tentu saja membuat Hyunjin bingung sendiri.

"Kenapa tidak di makan?" Tanya si Hwang keheranan.

Diam, Nameun tak menanggapi.

"Tidak nafsu ya?" Tebaknya.

Hyunjin menghela nafas panjang, ia pun ikut duduk di karpet. Diambilnya garpu yang Nameun bawa tadi, menusuk salah satu kue beras itu dan menyodorkannya ke bibir gadis itu.

"Aaaa" begitulah ia membujuk, seperti menyuap anak kecil.

"Sun—" kalimatnya terputus karena Hyunjin langsung mengambil kesempatan memasukkan makanan dari tepung beras itu ke mulut Nameun.

I'm ComebackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang