▪️Game Over▪️

1.8K 385 161
                                    

Ketakutan yang sama dengan hal yang sama. Lagi-lagi ketakutannya untuk kehilangan berawal dari pemicu yang sama. Tak tahu kenapa alur ceritanya selalu berakhir dengan kata kehilangan, yang jelas takdir seperti membenci keduanya untuk saling bersama.

Apa Tuhan tidak cukup melihat dirinya menderita karena kehidupan normalnya hilang?

Apa tidak cukup melihat 'ia' di buang oleh kedua orang tuanya?

Apa tidak cukup melihatnya seperti orang gila karena orang yang berperan penting dalam hidupnya pergi meninggalkannya?

Apa semua itu benar-benar tidak cukup?

Cih, sebegitu bencinya Tuhan dengan-nya. Sampai-sampai membuat dirinya harus merasakan hal yang sama, seperti roda yang berputar yang berulang-ulang menyentuh permukaan yang sama.

"Kumohon bertahan." Kalimat inilah yang terus terlontar dari mulutnya setiap kondisi seperti ini dan juga,

"Maaf." merupakan kalimat yang ia ucap setelahnya.

Beomgyu sudah tak tahu lagi harus bagaimana, melihat Nameun terbaring dan setia menutup mata, membuat hatinya sesak.

Andai saja ia lebih cepat menyelamatkan Nameun dari tangan Hyunjin, maka semua ini tidak akan terjadi. Persetanan si Hwang itu, menjadikan manusia biasa sebagai perisainya.

Jadi, tepat saat Hyunjin ingin menghisap darah gadisnya, Soobin datang dengan dua pengawal kerajaan. Membawa tongkat listrik untuk melumpuhkan Hyunjin kendati demikian, Hyunjin malah berlindung di balik punggung sempit Nameun dan kemudian pergi melarikan diri.

Gila memang. Sehingga tubuh rapuh itu tergulai tak berdaya dan pada saat itu, Beomgyu hanya bisa memeluk tubuh gadis itu dengan diam membisu.

Dia Shock, membuat memori lama kembali terulang di kepalanya seperti kaset yang rusak. Bahkan spekulasi mengerikan selalu terlintas di otaknya.

"Beomgyu," ia pun menoleh, mendapati Taehyun yang menatapnya prihatin.

"Jangan terlalu cemas, dia akan baik-baik saja." Begitulah kalimat penenang dari Taehyun. Entah itu ampuh atau tidak, yang jelas ia sudah berusaha.

"Apa dia akan sadar?" Tanya Beomgyu dengan kedua tangannya masih setia memegang tangan gadisnya.

"Pasti. Tegangan listrik yang mengenainya tidak terlalu besar, kemungkinan besar selamat masih ada."

Bukannya merasa tenang mendengar penjelasan Taehyun, ia malah makin tidak tenang.

"Hwang Hyunjin sudah di tahan." Beritahunya. membuat antesi Beomgyu kembali lagi ke arahnya.

"Jangan di apa-apakan dia. Biar aku saja menyiksa bedebah sialan itu."

"Kau tidak perlu melakukannya."

"Kenapa?"

"Karena darah mu yang dia isap menyerang dan menyiksa dalam tubuhnya."

Dahi Beomgyu mengerut, jelas dia bingung.

"Sepertinya darah milik mu memberontak saat bertemu dengan darahnya, sehingga darahnya di tekan kuat untuk mengalah. Kemungkinan ini terjadi karena darah mu yang terlalu ganas dan dominan. Dan aku yakin dia tidak akan tahan melewati cobaan itu, pasti besok pagi dia tinggal debu." Jelasnya.

Pantas saja Hyunjin kesakitan dan memuntahkan darah dan bilang darah Beomgyu seperti membunuhnya.

"Sebaiknya kau pulang, biar aku yang menjaganya." Taehyun kembali berujar.

"Tidak, aku mau disini."

"Kau harus memulihkan diri, darah mu terlalu banyak diisap."

Beomgyu diam tak berniat untuk menanggapi. Hal hasil membuat pemilik marga Kang itu kesal.

I'm ComebackWhere stories live. Discover now