▪️Worry▪️

1.8K 378 59
                                    

Choi Beomgyu—laki-laki itu menjadi pusat perhatian lantaran ketampanannya membuat para mahasiswi terkagum-kagum.

Disinilah dia, tepat di parkiran depan universitas. Kebetulan sekali beberapa kelas sudah selesai, jadi banyak orang yang sudah berkeliaran dihalaman. Itulah kenapa banyak yang melihatnya.

Beomgyu sendiri masa bodoh dengan tatapan mereka, karena ia sibuk mencari Nameun. Gadis itu belum menanggapi pesannya, mungkin sedang di kelas? Entahlah.

Pokoknya Beomgyu cemas, mau menghampiri langsung ke fakultas Nameun, tapi dia tidak tahu gadis itu mengambil jurusan apa. Terpaksa ia hanya berdiri di dekat parkiran sambil melirik lirik.

"Beomgyu?"

Beomgyu menoleh, mendapati sosok laki-laki yang sudah cukup lama tak bertemu.

"Eoh Taehyun, sedang apa kau disini?" Tanyanya saat laki-laki berahang tegas itu tepat didepannya.

"Haha harusnya aku yang bertanya begitu. Aku disini kuliah."

"Kuliah? Sejak kapan?"

"Tiga tahun lalu, mungkin? Aku lupa." Taehyun membenarkan tasnya yang digendong sebelah. "kalau kau?"

Beomgyu terdiam, dia tidak mau memberitahu tujuannya kesini. Nanti Taehyun tahu pula gadis itu sudah reinkarnasi.

"Mencari gadis bernama Lee Nameun itu?" Tebak Taehyun dan tentunya berhasil membuat Beomgyu melongo tak percaya.

Dia tahu?

"Aku sudah dua kali bertemu dengannya. Aku pikir, aku hanya berilusi, tapi memang benar dia Nameun."

"Apa kau ingin masuk kembali ke dalam kehidupan gadis itu?" Tanyanya dan Beomgyu hanya bungkam.

Dia penyebab kematian Nameun di masa lalu, dan di masa sekarang Beomgyu ingin kembali menghiasi hari-hari gadis itu 'lagi' adalah hal yang sangat gila. Meskipun, ia berusaha tak mengulang kesalahan masa lalu.

Ya... bagaimanapun juga, dia adalah penyebab kematian gadis itu, seharusnya menjauh bukan?

"Kalau kau berhubungan kembali dengannya, maka dia akan terseret ke masalah bangsa kita juga. Seperti dulu."

"Dan kau tahukan aku orang seperti apa? Aku tidak suka manusia ikut campur dalam bangsa kita." Lanjutnya.

"Aku tahu," Ucapnya pelan.

"Jadi ku peringati dari sekarang, jauhi dia. Jangan sampai kejadian masalah lalu terulang kembali."

Apa ia harus mematuhinya?

"Kau tak perlu khawatir, aku bukan Beomgyu yang bodoh dan lemah seperti dulu." Beomgyu menampakkan senyuman tipis. "aku akan melindunginya."

🔓


Pada akhirnya Nameun bisa bernafas lega karena kelasnya telah berkahir. Untung tugas kuliahnya tidak bertambah, jadi saat di rumah dia hanya menyelesaikan tugas yang lama-lama.

Dalam perjalanan ke luar gedung fakultas, Nameun mengecek ponselnya yang sedari tadi bergetar saat jam pelajaran. Ketika ia melihat, matanya membola dengan sempurna dengan mulut menganga tak percaya.

Dia pikir yang spam adalah kakaknya atau Hyunjin, ternyata Beomgyu. Tidak bisa dipercaya.

Ting

Pesan baru dari Beomgyu masuk, dan Nameun shock mendadak, untung tidak berujung serangan jantung.

Beombeom :
Aku ada di pakiran kampus mu sekarang.

"Ini... SERIUS!?"

Nameun memekik, sampai orang yang kebetulan melewatinya langsung terperanjat. Hampir saja jantung orang itu berhenti berdetak dan tergeletak ke lantai.

"Gila, gila." Buru-buru Nameun memasuk ponselnya kedalam tas. Membenarkan rambutnya yang agak berantakan dan mengatur nafas.

Ia harus rileks, jangan sampai tegang di depan Beomgyu. Hembus buang, hembus buang. Itu yang ia lakukan untuk menenangkan diri

Merasa sudah tidak gugup, Nameun melangkah cepat ketempat Beomgyu menunggu.

Brukk

Nameun tak sengaja menabrak bahu seseorang yang berlawanan arah dengannya. Ah...kalau diingat-ingat, Nameun selalu menabrak orang akhir-akhir ini.

"Maafkan saya." Katanya dengan sangat sopan dan membungkuk formal.

"Tak apa, Nameun."

"Eh?" Nameun mendongak, dan dia terkejut tentunya.

"Kau temannya sunbae itukan? ehm... Ha..eh emm." Nameun kikuk sendiri, pasalnya dia lupa nama orang itu.

"Han Jisung." Ujar laki-laki itu sambil tersenyum manis.

"Ah ya, maaf yang tadi sunbaenim."

"Tak apa, sepertinya kau buru-buru."

Nameun hanya tersenyum canggung, kemudian membungkuk hormat sedikit dan segera pamit. "Aku permisi dulu, sunbaenim."

Sedangkan Jisung hanya tersenyum kecut dengan iris mata yang sudah berubah warna merah.

🔓

Senyum gadis bermarga Lee makin merekah, kala matanya menangkap presensi sosok Choi Beomgyu tak jauh di depannya sedang memainkan ponsel.

Kalau di liat dari jarak seperti ini kesan cool dan cute dari sosok Beomgyu benar-benar terasa.

"Nameun!"

Panggilan dari laki-laki yang berkeliaran di fantasinya membuatnya tersadar, segera saja Nameun mengambil jalan mendekat dan juga seberusah mungkin menghilangkan rasa gugupnya.

"Astaga, kenapa tiba-tiba sekali datang ke sini?" Itulah pernyataan yang ia ajukan kala tepat dihadapan laki-laki itu.

Grepp

Berulang-ulang Nameun mengedipkan mata. Ini serius Beomgyu yang memeluknya? Bukan hayalan? Atau otaknya yang sudah terlalu liar berimajinasi?

"Aku khawatir," Ujar Beomgyu tepat di telinga Nameun.

Sontak saja membuat bulu kuduk gadis itu berdiri, suara Beomgyu benar-benar membuatnya gila sendiri.

"Maaf... maaf membuat mu tertarik kembali dalam masalah bangsa ku."

Nameun bungkam, tak memahami maksud perkataan Beomgyu. Ditambah lagi dia masih shock karena dipeluk secara tiba-tiba.

"Ku mohon tetap didekat ku, jangan pergi, Nameun."

Dan pada saat itu pula Nameun merasakan kupingnya berdenging, kepalanya pun pusing lumayan hebatnya dan entah mengapa kepalanya di penuhi memori kejadian yang aneh. Kemudian,

hanya kegelapan yang ia lihat.


Disisi lain








"Ternyata gadis itu masih saja menjadi kelemahan mu. Choi Beomgyu."

×××TBC×××

Pendek ya >< Udah pendek, lama update lagi ┐( ̄ヮ ̄)┌

Mau banget update tiap hari tapi tunggu draf ceritanya udah banyak :") gak tau kapan bisa terjalankan 😃

Sekian bacotan ku (ノ^o^)ノ

See you❤️💛💙💜🖤

I'm ComebackWhere stories live. Discover now