Sial

281 50 0
                                    

Satu minggu setelahnya

K E L A S

"Oke anak-anak cukup sekian saja materi dari ibu, kita lanjut dipertemuan berikutnya," pamit guru itu.

"Eh guys habis ini kita ke lab ya," ucap Nur kepada semua teman-temannya dikelas.

"Istirahat dulu kan?" tanya Aurel.

"Iya habis istirahat maksudnya."

"Dri, kamu mau nggak tuker tempat duduk sama aku?" tawar Aurel kepada Audri.

"Lah, emang kenapa?"

"Enggak papa, ayo dong mau yah." Berusaha membujuk Audri.

Lalu Audri menyetujuinya, "Iya deh."

Akhirnya Audri dan Aurel pun saling bertukar tempat duduk, sekarang di barisan itu ditempati oleh Dinda, Via, Tina dan Aurel.

"Lo kenapa pindah Rel?" tanya Via yang melihat Aurel pindah tempat duduk.

"Ral rel ral rel lo kira rel kereta," tukas Aurel yang bermaksud becanda.

"Hahaha, iya sorry sorry."

"Asik aja main sama kalian, jadi gue pindah deh," jelas Aurel.

"Jelas lah, lo bakal betah kalo temenan sama gue," ujar Via sambil mendongakkan kepalanya.

"Din lo tau nggak lagunya blackpink yang DDU-DU DDU-DU ?" tanyanya ke Dinda yang sedang fokus dengan Hpnya.

Dinda melihat kearah Aurel lalu hanya menganggukkan kepalanya.

"Mau liat gue joget DDU-DU DDU-DU nggak?" tawarnya dengan percaya diri.

Dinda hanya diam masih tetap fokus dengan Hpnya.

"Ih si Dinda, liat dong nih gue mau joget blackpink."
Berjalan menuju ke tengah-tengah kelas.

Dinda menghela nafas mendengar Aurel yang bawell. "Iya sono dah cepet." Tapi matanya masih fokus menatap layar Hp itu.

Walaupun Dinda sedikit kecewa dengan apa yang diberitahukan Aurel tentang Tama yang mendekatinya, tapi ia tidak pernah membenci Aurel karena dia sadar dirinya bukan siapa-siapa dan tidak ada hak untuk melarang kedekatan mereka berdua.

"Eh liatin ya kalian semua, gue mau joget DDU-DU DDU-DU. Hit you with that ddu-du ddu-du du.. aye... aye..."

Seketika semua anak kelas melihat kelakuan Aurel yang aneh itu, ada yang tertawa dan ada juga yang cuek tidak peduli.

"Eh Din, tuh orang stres apa gimana?" Berbisik di telinga Dinda.

"Gue juga nggak ngerti." Sambil menggelengkan kepalanya saat melihat kelakuan temannya itu.

"Katanya lo anak populer ko nggak punya malu sih," ejek Ramdani yang memang suka menganggu Aurel.

"Apaan sih lo, sirik aja!" cetus Aurel dengan sorot mata yang tajam, dan anak-anak yang lainnya hanya tertawa melihat tingkah mereka berdua.

Itulah sifat asli Aurel, dia tak punya malu didepan teman-temannya.

"Enggak punya malu tu anak," celetuk Tina.

Dan Via menanggapinya dengan tawa. "Ahahaha..."

Lab

"Ayo anak-anak kalian masuk dulu, nanti kita perkenalan ya," ucap guru tersebut.

Lab itu sangat besar hanya saja satu lab besar itu dibagi menjadi tiga ruangan, setiap ruangan di gunakan untuk guru yang berbeda.

"Oke, perkenalkan nama saya Ibu Siti Rahma, ibu disini mengajar materi simulasi digital. Sampai sini ada yang ditanyakan?"

He So Cool [REAL STORY END]Where stories live. Discover now