Sebuah Kejadian

282 49 0
                                    

Seperti biasanya setiap hari Senin akan dilaksanakan apel pagi terlebih dahulu.

Kali ini kepala sekolah menyampaikan amanat mengenai kejuaraan apa saja yang dimenangkan oleh kampus ini, dari mulai kejuaraan Internasional yang diraih oleh tim BDS (Bela Diri Sekolah), paskibra yang meraih juara Nasional dan lainnya.

Apel pun selesai

Masih ada waktu sekitar 15 menit untuk seluruh murid beristirahat sebelum memulai pelajaran, biasanya waktu ini banyak digunakan untuk sarapan terlebih dahulu.

"Eh gue laper nih, kalian pada mau sarapan ga?" tanya Via yang merasa lapar.

"Boleh tuh, gue juga laper si," celetuk Aurel sambil mengelus-elus perutnya.

"Yaudah ayo ke kantin," ajak Dinda.

Kemudian merekapun pergi ke kantin untuk membeli sarapan.

Ketika mereka pulang dari kantin, saat melewati lapangan tiba-tiba saja ada seseorang yang memanggil nama Dinda menggunakan mikrofon.

"Neng Dinda..." panggilnya lewat mikrofon, mendengarnya membuat Dinda dan teman-temannya terkejut dan saling bertatap.

"Eh itu siapa anjir," icap Via melototkan matanya.

"Anjir malu-maluin aja," celetuk Dinda sambil mengepalkan tangannya.

Bagaimana tidak malu masih banyak orang yang duduk santai di koridor depan kelas, banyak juga orang yang berlalu lalang disana.
Sehingga membuat Dinda menjadi pusat perhatian mereka semua.

Hal itu membuat Dinda menepuk jidatnya lalu segera bergegas menuju kelas mendahului teman-temannya.

"Eh neng Dinda, dapet salam dari Tio nih," lanjutnya lagi.

Saat Dinda sudah berada dikelas ia mendengus kesal.

"Ish! jadi itu temen-temennya Ka Tio, awas aja lo ka kalo ketemu gue geplak pala nya!" gerutu Dinda sangat kesal.

Saat teman-temannya baru datang dan melihat wajah Dinda yang begitu kesal, mereka pun tertawa.

"Hahaha! anjir Dinda ternyata pas lo masuk sini banyak fansnya juga ya," kelakar Via semakin membuat Dinda tambah kesal.

"Si Aurel juga kalah tuh," sindir Tina sambil melirik ke arah Aurel.

Mendengarnya Aurel hanya mengerucutkan bibirnya saja.

"Eh tadi tuh siapa Din? kayaknya ada yang manggil nama lo ya lewat mikrofon?" tanya Nur yang sedari tadi memperhatikan Dinda.

Dinda terdiam. "Iya Nur itu kakak kelas, kocak banget dah," respon Via.

"Kedengeran sampe sini loh."

Dinda mengangkat kedua alisnya. "Ah serius?!" ia tak menyangka.

"Iya serius, gue kira manggil Dinda siapa."

Dinda menepuk jidatnya, ia hanya mendengus kesal karena ulah teman-teman dari Tio. "Bener-bener ya!"

Lalu Via, Aurel, dan Tina hanya tertawa.

Tak lama kemudian ada seseorang yang membuka pintu kelas, lalu menghampiri dan berbicara kepada Dinda.

"Din, ada yang minta no lo," ucap seseorang itu, dia bernama Yusuf anak dari kepala sekolah dikampusnya, mereka memang satu kelas.

Dinda yang masih badmood atas kejadian tadi hanya merespon dengan menaikkan satu alisnya tanpa berkata apapun.

"Ada kakak kelas yang minta no WA lo Dinda," jelasnya lagi.

He So Cool [REAL STORY END]Where stories live. Discover now