The feeling of the Tama

255 46 0
                                    

Setelah semua pelajaran selesai, waktunya seluruh siswa siswi dipulangkan.

"Tam, lo balik kemana?" tanya Anton.

"Kerumah lah, ya kali ke kuburan," ujar Tama.

"Yeh.., maksudnya lo ga nongkrong?"

"Kaga, pengen balik gue." Lalu ia langsung beranjak pergi ke tempat parkir untuk mengambil motornya.

Tak lama Ferdinanpun datang dan bertanya kepada Anton, "Ton, si Tama kemana?"

"Balik dia," jawab Anton sembari menuruni anak tangga.

"Lah, kaga nongkrong dia?"

"Kaga, pengen balik dia katanya."

"Kesambet apa ya tu anak," canda Ferdinan.

"Entahlah," ucap Anton menaikkan bahunya.

Tempat parkir

Saat ia akan menyalakan motornya, tak sengaja matanya tertuju pada satu titik. Yaitu sosok yang sedang menghantui fikirannya sekarang.

"Itu dia," gumamnya dalam hati.

Dinda POV

Saat Dinda dan Via melewati tempat parkir, tiba-tiba sahabatnya itu membisikkan sesuatu kepadanya.

"Din..., itu ada Ka Tama. Kayanya dia ngeliatin lo deh," bisik Via.

Dinda yang mendengarnya langsung mencari  keberadaan Tama.

"Mana sih?" tanya Dinda yang belum menemukannya.

"Ih, itu... ." Via mendongakkan kepalanya, bermaksud menunjukkan posisi Tama.

Begitu ia melihatnya, Tama sedang memakai helm dan menatapnya dengan sorot mata yang tajam.

Dalam hatinya berkata "Astaga serem banget."

"Ayo balik." Sambil menarik tangan Via agar menjauh dari tempat itu.

"Dinda!...," panggil seseorang yang mengejarnya dari belakang.

Dindapun memberhentikan jalannya, dan menoleh kearah seseorang yang memanggilnya.

"Eh Nur, kenapa?"

"Anjir..., dari tadi gue manggil lo eh malah lari," ujar Nur yang terpengap-engap.

"Hehehe..., ya maaf."

"Ini Din, selamat ya lo juara 3 Fashion Show." Sambil menyerahkan sebuah bingkisan kepada Dinda.

"Hah serius?" tanya Dinda tak menyangka.

"Waw... ." Via takjub saat mendengarnya.

"Iya, tadi pas balik kumpulan dulu. Tapi lo udah balik duluan," ujar Nur membuat Dinda merasa tidak enak dengannya.

"Aduh..., maaf ya Nur soalnya gue enggak tau kalo ada kumpulan."

"Iya kaga papa, lo bawa aja dulu hadiahnya," pintah Nur.

"Kan ini dibagi dua," ucap Dinda.

"Iya, tapi lo bawa aja dulu. Besok aja dibagi-baginya dah."

"Yaudah deh, makasih ya Nur," ujar Dinda.

"Iya sama-sama, yaudah gue balik duluan ya. Assalamualaikum," salam Nur.

"Waalaikumsallam," jawab Dinda dan Via bersamaan.

"Cie...cie..., yang juara," goda Via.

"Hehehe..., Allhamdulillah," ucap Dinda bersyukur.

Tama POV

He So Cool [REAL STORY END]Where stories live. Discover now