Perasaan Dimas

220 43 0
                                    

Desember 2018

20.49

Sudah hampir 3 bulan Dinda dekat dengan Dimas. Tapi entah kenapa akhir-akhir ini Dimas sedikit berubah kepadanya, ia nampak cuek dan tak peduli lagi dengannya.

Saat ini Dinda sedang duduk dikamarnya, ia sedang merenung lalu hatinya berkata,

kenapa dia berubah ya?

Dinda mengambil Hpnya, ia berharap Dimas sudah membalas pesannya. Tapi saat ia membuka Hpnya, ternyata tak ada satupun balasan dari Dimas.

Ia sedikit kecewa, karena ia tak mengerti kanapa Dimas tiba-tiba menjauhinya.

"Ih! kenapa sih tiba-tiba berubah gini," gerutunya.

"Coba gue tanyain sekali lagi deh."

Dinda : "Hm..., kakak kenapa?"
Dinda : "Kok akhir-akhir ini berubah?"

15 menit kemudian.

Ka Dimas : "Maaf Din, gue lagi sibuk."

"Sibuk? sesibuk itukah dia sampai lupa ngabarin gue?" gumamnya.

Dinda tak tahan lagi ingin mengungkapkan keluh kesahnya, sudah 2 minggu ini ia diabaikan oleh Dimas.

Tapi ia mencoba menahannya, terus berusaha percaya walaupun keadaan selalu membuatnya berfikir negatif.

Dinda : "Oh oke, maaf kalo Dinda ganggu."
Balasnya.

Ka Dimas : "Lusa, gue mau ngecamp."

Dinda : "Oh gitu, sampai kapan?"

Ka Dimas : "Dari hari sabtu sampai minggu, jadi maaf kalo jarang ngabarin."

"Enggak ngecamp juga tetep aja tuh jarang ngabarin," ujar Dinda kesal.

Dinda : "Oh oke."

Sampai situ saja percakapan mereka dimalam itu.

***

Jum'at sore

Disore itu Dimas mengirimkan sebuah pesan WhatsApp kepada Dinda.

Ka Dimas : "Gue berangkat."
Pamit Dimas dipesan itu.

Dinda tidak membuka pesan itu, karena ia tak sedang memegang Hpnya.

Dimas POV

Dalam perjalanan menuju tempat camping itu, diatas motor Dimas hanya diam dan melamun.

"Dim," panggil Farhan, sahabat yang selalu bersamanya itu.

Dimas masih diam.

"Woi jangan tidur lo! bahaya ini dimotor bukan dikasur," cerocos Farhan membuat Dimas tersadar dari lamunannya.

"Apa?" tanya Dimas.

"Lo kenapa sih diem mulu dari tadi," ujar Farhan yang masih fokus dengan jalannya.

"Enggak papa," umpat Dimas.

"Jujur," kata Farhan memaksa.

"Iya enggak papa," tegas Dimas.

"Hmm..., BTW Dinda enggak lo ajak Dim?" tanya Farhan.

"Enggak," jawab Dimas cuek.

"Kenapa?"

"Kepo lo ah!" ketus Dimas.

"Yeh, orang nanya dikit doang sensi amat lo."

Dimas menghela nafasnya lalu berkata, "Mana mau dia, dan pasti orang tuanya enggak ngebolehin dia keluar jauh-jauh," jelas Dimas baik-baik.

He So Cool [REAL STORY END]Where stories live. Discover now