Jalan

249 47 0
                                    

Sudah beberapa Minggu Dinda dekat dengan Dimas, ia telah dibuat nyaman olehnya.

Hari ini mereka sudah berjanji untuk meluangkan waktu bersama.

Kini Dinda sudah cantik dan rapih, siap untuk pergi.

Drtt...Drt...
Hp Dinda bergetar.

Saat Dinda membuka Hpnya, ternyata ada notifikasi pesan yang dikirimkan oleh Dimas.

"Din, gue udah didepan."

Dengan jantung yang berdegub kencang Dindapun keluar dari kamarnya, lalu berpamitan kepada mamahnya untuk pergi keluar.

"Kamu mau pergi sama siapa?" tanya mamahnya menyelidik.

"Hmm, sama kakak kelas. Udah ya mah Dinda mau jalan dulu nih, Assalamualaikum...," pamit Dinda segera, agar ia terlepas dari banyak pertanyaan mamahnya itu.

"Iya, Waalaikumsallam..."

Dari kejauhan Dinda melihat seseorang yang sedang duduk diatas motornya, lalu ia pun mendekatinya.

"Kak." panggil Dinda pelan.

Merasa terpanggil Dimas pun melihat kearahnya, ia merasa terpesona dengan penampilan Dinda.

Wah, ternyata Ka Dimas cakep juga ya
Kagumnya dalam hati.

Dimas pun tersenyum, lalu ia menyerahkan sebuah helm kepada Dinda.

Merekapun siap untuk berangkat, dalam perjalanan Dinda hanya diam tak berbicara sepatah katapun.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, Dimas memang cuek tapi tak secuek Tama. Ia masih bisa tersenyum tak seperti Tama yang selalu datar dan dingin.

Hmmm.., kalo diem terus nggak enak juga
Cicitnya dalam hati.

Saat sudah sampai kota Dimas menanyakan sesuatu kepadanya.

"Mau kemana?" tanya Dimas dengan suara yang lembut.

"Hhmm.., gatau," jawab Dinda. Ia terdiam sejenak, "ngikut aja," tambahnya.

Dimaspun membawa Dinda ke sebuah taman yang sangat indah, dimana disekeliling taman itu banyak sekali ditanami bunga-bunga yang cantik.

***

"Haus?" tanya Dimas yang berjalan disamping Dinda, namun Dinda tak meresponnya karena ia sedang terpikat oleh bunga-bunga yang berada disekelilingnya.

"Khmm..," kejut Dimas membuat Dinda membuyarkan pandangannya.

"Eh, kenapa?" tanya Dinda kikuk.

"Lo suka tempat ini?" tanya Dimas.

Dinda mengangguk dengan tersenyum manis kepada Dimas.

"Ayo duduk disana," ajak Dimas sembari menujukkan tempat duduk dibawah pohon rindang.

Dinda mengangguk lalu mengikutinya dari belakang.

Merekapun duduk berdua bersama, Dimas bingung akan memulai percakapannya darimana.

"Hmmm...," deham Dinda.

"Kenapa?" tanya Dimas.

"Hehehe, nggak papa."

"Lo mau apa?" tanya Dimas.

"Nggak mau apa-apa," jawab Dinda bingung dengan pertanyaan Dimas.

"Hmmm, maksudnya mau minum apa?"

"Oh.., apa ya?" Dinda berfikir. "Ah! itu aja," lanjut Dinda sambil menunjuk ke arah orang yang berjualan Es-cream.

"Es-cream?" tanya Dimas memastikan.

"Iya."

"Oke, tunggu disini." Dimaspun beranjak pergi untuk membelikannya Es-cream.

***

Tak lama kemudian Dimas datang dengan membawa kedua Es-cream di tangannya.

"Nih...," Memberikan Es-creamnya kepada Dinda.

"Makasih." Dinda menerimanya.

"Lo bisa masuk axioo gimana?" tanya Dimas memulai pembicaraan.

"Ntah, tiba-tiba masuk aja."

"Hmm.., oh ya emang lo beneran nggak tau Kelvin?"

"Nggak kak, Dinda beneran nggak tau."

"Awalnya dia yang suka sama lo Din, tapi dia nggak berani chat lo jadi yaudah gue aja yang chat hehehe," jelas Dimas dengan malu-malu.

Pipi Dinda memerah saat mendengar penjelasan dari Dimas.

"Hehehe...," balas Dinda dengan tertawa kecil.

"Maaf ya," ucap Dimas.

"Hah? maaf buat apa?" tanya Dinda heran.

"Gue nggak bisa banyak omong."

"Iya nggak papa kak."

"Aku baru sadar, ternyata anak dikampus banyak yang ganteng juga," cicit Dinda yang ternyata di dengar oleh Dimas.

"Maksudnya?"

"Ah! nggak kok." Dinda mengelak.

Merekapun bercakap-cakap sampai tak sadar hari sudah mulai sore.

"Mau pulang?" tanya Dimas.

"Ayo pulang!"
Dengan refleks Dinda meraih tangan Dimas lalu menariknya.

Dimas yang merasakan hal itu tampak senang, dan ia merasa sangat nyaman.

Dalam perjalanan pulang Dimas tersenyum-senyum sendiri sambil mengendarai motornya.

Dimas POV

Kok gue ngerasa nyaman banget ya sama dia
Dalam hatinya.

Sampai dirumah Dinda.

"Makasih ya," ucap Dinda saat sudah sampai di depan rumahnya.

"Iya, sampai ketemu besok di lab," balas Dimas.

"Hah dilab?"

"Liat aja besok, gue pulang dulu ya. Assalamualaikum cantik," goda Dimas membuat pipi Dinda memerah.

"Hah..., iya Waalaikumsallam."




Thanks For Reading
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi kalian yang menjalankannya🙏🏻❤️
Sorry jarang upload🥺👉🏻👈🏻

He So Cool [REAL STORY END]Where stories live. Discover now