Dimas Pulang

180 40 2
                                    

Sekarang adalah hari dimana Dimas pulang dari campingnya. Hari ini Dinda sangat bersemangat menunggu kabar dari Dimas.

09.00

Karena hari liburnya sudah dimulai, hal itu membuat Dinda bermalas-malasan untuk mandi.

"Mandi sana," ujar Mikko yang masih terlentang ditempat tidur dengan mata tertutup.

Dan ya sebenarnya dia tidak pernah tidur disamping Dinda, dirinya tidur di lantai dan jika pagi sudah tiba Mikko segera berpura-pura tidur di sampingnya.

"Lo aja sana mandi," balas Dinda yang sedang memainkan Hpnya.

"Mikko Dinda, sini sarapan!" teriak mamahnya dari dapur.

"Makan yuk," ajak Dinda.

Mikko tidak meresponnya, ia hanya diam dengan mata tertutup.

"Ih..., ayo makan!" jerit Dinda sambil menarik kedua tangan Mikko.

"Iya bawell dah," balas Mikko lalu bangun dari tidurnya.

Mereka berdua beranjak dari tempat tidur, lalu pergi untuk sarapan.

"Hmm..., bau masakannya enak," ucap Mikko yang lapar karena mencium bau masakan itu.

"Hmmm, pasti enak," tambah Dinda.

"Hehehe, iya dong. Nih makanannya," ujar mamahnya sembari menghidangkan makanan di meja.

"Tante, nenek, sama om enggak ikut makan mah?" tanya Dinda yang tidak melihat keberadaan mereka.

"Udah pada makan semua," jawab mamahnya.

"Oh."

"Dinda nanti temenin mamah ke supermarket ya," ujar mamahnya.

"Oke deh." Dinda menyetujuinya.

"Mamah dirumah aja, biar Mikko sama Dinda yang belanja," sela Mikko.

"Nah, bagus deh kalau begitu. Nanti mamah kasih catatannya ya Din."

Dengan terbata-bata Dinda mengiyakannya, "I..iya mah." Melirik kearah Mikko dengan tatapan sinis.

"Hehehe." Mikko tersenyum jahil.

Supermarket

Dinda mengambil troli supermarket, saat ia akan mendorongnya tiba-tiba saja Mikko menghentikannya.

"Wait," ucap Mikko.

Dinda menaikkan satu alisnya, kemudian dengan cepat Mikko menaiki troli itu.

"What the hell?!" gumam Dinda membulatkan matanya saat melihat kelakuan Mikko.

"Lets go!" teriak Mikko semangat.

Tanpa disadari banyak orang disekelilingnya yang memperhatikan mereka.

"Lo ngapain sih, malu-maluin tau!" tukas Dinda.

"Ih..., itu cowoknya ganteng banget!" kata salah satu cewek yang melewati mereka.

"Ish!" dengus Dinda.

Dengan perasaan kesal Dinda mendorongnya dan ia berkata, "repot ngajak lo, mending gue sendirian aja!" cetus Dinda kepada Mikko.

"Ngambek lo karena ada yang bilang gue ganteng," goda Mikko.

Dinda tak menjawab, ia hanya diam dengan wajah datar.

"Enggak rela kan lo kalo ada yang bilang gue ganteng," cicit Mikko dengan tersenyum lebar.

***

Setelah membayar semuanya dikasir tiba-tiba saja ada seseorang yang menarik pundak Dinda dengan kasar.

"Berani-beraninya lo deketin Mikko!" ketus cewek itu.

He So Cool [REAL STORY END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang