V

188 29 0
                                    

Takdir yang menyatukan. Bukan kehendak manusia atau sebuah rencana.

***

Novan lekas pergi saat Vie tidak menjawab dugaannya. Ia berpikir kalau apa yang dikatakannya itu memang benar. Vie mencintai Sam. Cocok, 'kan?

Hati Novan menangis, teriris dan tertawa miris. Bodoh. Dia teramat bodoh dulu. Sampai-sampai dengan begitu mudahnya melepaskan apa yang sekarang dia kejar-kejar.

"Kalo enggak tau apa-apa, enggak usah sok tau!" teriak Vie menyadari Novan hendak pergi.

Novan menghentikan langkahnya. Apa yang dia tidak tahu? Jelas-jelas Sam yang mengatakan kalau mereka pacaran.

"Novan!"

Sam mendatangi Novan di kantin yang suasananya ramai. Sontak semua mata melihat Sam yang emosi tak tertahan. Wajahnya memerah, tangannya terkepal siap melayangkan tinju penuh tenaga.

Vidie mengikuti sahabatnya itu dari belakang. Mencegah perkelahian di antara mereka.

Novan menoleh, lalu seketika tersungkur jatuh ke tanah. Pukulan keras dari Sam tiba-tiba tertohok di wajahnya.

"Pengecut lo! Ngapain lo dekat-dekat lagi sama Vie, hah?!"

Novan memegangi ujung bibirnya yang terasa ngilu. Untung saja tidak berdarah, hanya biru yang matang. Kerumunan pun terjadi, mereka seolah mengepung siap menyaksikan tontonan gratis.

"Ada yang salah? Kok lo sewot sih. Dia kan bukan siapa-siapa lo," jawab Novan masih santai tidak mau menambah keributan.

Selangkah Sam ingin kembali meninju Novan, namun berhasil ditahan Vidie. "Sam, Sam. Kita bisa bicaraain ini baik-baik," ucap Vidie.

Novan meringis, menyaksikan kedua sahabatnya itu. "Enggak ada yang bisa dibicarain baik-baik, Die! Orang kayak gini enggak bisa dikasih tau alus!"

"Emangnya siapa yang bilang gue dekati Vie lagi, hah? Lagian, lo sama Vie gak ada hubungan apa-apa harusnya lo santai aja, Bro" Novan kembali berbicara, dan berhasil membuat Sam geram kembali.

Sam semakin maju ke depan, ia mencengkram erat kerah baju Novan. "Heh, asal lo tau, ya. Vie itu pacar gue! Lo enggak boleh dekati dia lagi, kali ini gue enggak akan kecolongan!"

Tak lama, tiba-tiba beberapa guru datang termasuk pak Galuh sang guru BK hot.

Tak menunggu waktu lama bagi mereka untuk cepat diboyong menuju ruang BK. Saat menuju ruang BK, Novan yang posisinya berada di samping Vidie, dia mencuri kesempatan untuk sedikit bertanya. Sam berjalan di depan mereka, ia yang paling diamankan oleh pak Galuh.

"Die, lo tau siapa yang kasih tau Sam?"

Vidie paham pertanyaan Novan. Sekilas ia melihat pada Sam yang sepertinya tidak mendengar. Lalu berbalik pada Novan lantas berkata, "Bella." Suaranya pelan.

Sam mendengar bisikan mereka, sedikit menolehkan kepala dan memicingkan mata. Di sepanjang jalan, jelas saja mereka mendapatkan tatapan yang tidak mengenakkan dari seluruh murid yang melihat.

Jerawat (TAMAT) ✔Where stories live. Discover now