Human Traficking

22 1 0
                                    

"Jadi, Abang loe yang nanganin kasus itu, Vin?" tanya Rio.

Ya benar. Sudah dua minggu berlalu sejak peristiwa penculikan Shilla. Ternyata bukan Shilla satu-satunya remaja perempuan yang diculik kelompok dipimpin seseorang bernama Taupan itu. Begitulah info yang didapat Kevin dari kakaknya, Komandan Arya Senopati.

"Bang Arya dah lama mengincar komplotan itu. Kabarnya komplotan itu menculik siswi-siswi SMA lalu menjual mereka ke sebuah klub di sebuah pulau," Kevin bercerita begitu ketiganya lagi kongkow di Kafe Get The Fresh, tempat mereka biasa berkumpul.

"Gak ada minta tebusan?" tanya Joan yang sudah selesai dengan kebiasaannya mengelap sendok. Kevin menggeleng.

"Human traficking hah?" Rio mengambil kesimpulan.

Kevin mengangguk. "Tapi kejahatan mereka rapi. Karena korban dibius. Terus pas sampai di pulau, mereka diberi sabu terus-terusan. Jadi kalaupun ada yang lolos dari pulau, mereka gak bisa ingat kejadian itu 100 persen. Hanya berupa bagian ingatan yang terpotong-potong. Kasus itu belum terang benderang. Makanya Bang Arya menelusuri kasus itu dari komplotan kemarin," lanjut Kevin.

"Apa sih yang dipikirkan orang-orang itu, sampai mereka menjual perempuan-perempuan muda," ujar Joan tak habis pikir dengan peristiwa seminggu lalu.

"Bersyukurlah loe n Shilla gak apa-apa?" ucap Rio sambil menepuk pundak Joan.

Joan hanya mengangguk sambil menyesap vanilla lattenya. Ya, dia harus bersyukur. Kemampuan karatenya yang sangat minim tentu tak bisa menyelamatkan dirinya dan Shilla waktu itu.

Masih terbayang peristiwa di dekat taman saat itu. Joan beruntung masih tak mendapat masalah apa-apa. Tapi Shilla trauma.

"Hei, kan gue udah bilang. Gue janji. Gue akan jagain loe, setidaknya selama kita di SMA," kata Rio seolah tahu isi dalam pikiran Joan.

"Haiii guys," sapa seorang perempuan yang langsung duduk di samping Kevin. Perempuan itu juga langsung menyerobot camomile tea milik Kevin.

"Wow wow, minuman gue tuh," Kevin protes.

"Gue haus, Vin," jawab perempuan itu.

"Shilla, loe dah baikan, Shill? Dari mana loe?" Joan kaget melihat Shilla di depannya.

"Gue baik aja, Jo. Gue baru balik dari kantor polisi sekaligus ketemu psikolog gue. Biasa, ngasih keterangan."

"Tapi loe gak apa-apa?"

"Gue gak apa-apa kok Jo. Kan gue cewek tangguh"

"Iya deh cewek tangguh. Kan cewek gue dong," tanggap Kevin lalu mengacak rambut Shilla.

"Sorry ni. Kayaknya gue ketinggalan berita."

"Heheee sorry, Jo. Kita gak sempet beri tahu loe. Tadinya kita mau kabarin loe tapi yaaaaah kejadian itu merusak rencana gue n Kevin deh."

"Yang intinya adalah?" tanya Joan lagi tak sabar.

"Gue n Kevin dah jadian, sehari sebelum kejadian itu," jawab Shilla dengan wajah semringah.

Matanya berbinar riang. Tak tampak ia baru saja mengalami kejadian buruk dan sempat trauma.

"Benar kah? Selamat ya Shill, Vin. Gue seneng dengernya. Tapi gue lebih seneng loe kembali ceria, Shill," ungkap Joan yang menggenggam jemari Shilla.

Sedangkan Rio langsung menyalami Kevin. Joan juga melihat kebahagiaan itu di mata Kevin. Joan masih teringat lima hari setelah kejadian itu, Kevin mendatangi rumahnya.

Flashback on ---
"Ada apa, Vin. Muka loe kusut amat?" tanya Joan pada Kevin yang datang malam-malam ke rumahnya. Tak biasanya.

"Shilla, Jo."

"Ada apa dengan Shilla? Kan dia dah pulang dari rumah sakit. Ada yang sakit lagi kah dia," Joan khawatir.

"Dia sepertinya trauma, Jo. Tadi gue ke rumahnya. Dia bilang gak mau sekolah. Dia gak mau lewatin taman itu lagi. Dia takut ketemu orang. Terus kata nyokapnya, Shilla beberapa kali berteriak minta tolong pas lagi tidur," cerita Kevin dengan wajah tertunduk di kursi ruang tamu Joan.

"Sabar, Vin. Shilla butuh waktu. Coba saranin nyokapnya bawa dia ke psikolog," Joan berusaha menenangkan Kevin.

"Tapi kan Shilla gak gila, Jo. Ngapain dibawa ke psikolog," tanya Kevin bingung.

"Kevin, orang yang ke psikolog bukan karena dia gila. Dia hanya butuh bantuan untuk mengembalikan kondisi jiwanya. Gue rasa Shilla hanya butuh waktu. Loe sabar ya," jawab Joan.

Kevin mengangguk paham.

Flashback off ---

Tbc









Janji Masa SMAWhere stories live. Discover now