Take 8 🎬 Lunch

42.8K 4.7K 250
                                    

"Ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ini."

Savanna menunjukkan foto selfie nya dengan Romeo yang baru saja ia ubah ke ilustrasi. Savanna sengaja merubah sedikit dari wajahnya—meski terlihat dari samping—agar terlihat sedikit berbeda. Takut jika sewaktu-waktu Romeo akan mempostingnya ke sosial media.

"Bagus." Romeo tersenyum. "Kamu emang sejago itu ternyata."

Savanna tersenyum kecil. "Aku udah biasa gambar-gambar ilustrasi kayak gini sejak SMP."

"Wow, selama itu ternyata. Nggak heran kalo hasilnya sebagus ini," ujar Romeo kagum. "Kamu cuma buka jasa ilustrasi yang di Juliet Graphic itu?"

"Nggak, aku juga kerja sama beberapa penerbit sejak dua tahun terakhir ini."

"Berapa penerbit?"

"Sekarang masih lima sih. Banyak yang nawarin juga buat gabung, cuma dulu aku kan kuliah, sibuk skripsi juga makanya nggak berani terima tawaran itu."

Romeo mengangguk lalu memandang hasil ilustrasi yang Savanna buat. "Kalo aku kenalin sama manager penerbitan majalah ... kamu mau? Aku punya banyak kenalan, kali aja kamu bisa kerja di sana."

"Wah? Beneran?" tanya Savanna antusias. "Aku emang lagi kepikiran buat nyari kerja sih, sambil nunggu wisuda gitu."

Romeo mengangguk. "Aku punya banyak kenalan orang dari perusahaan magazine. Nanti aku kenalin kamu deh. Orang berbakat kayak kamu pasti dicari sama mereka."

"Mau!" Savanna tersenyum lebar. "Makasih ya!"

"Sama-sama." Romeo tersenyum. "Nanti aku kabari kamu kalo lagi soal ini."

Savanna mengangguk cepat. Ia tidak menyangka jika Romeo akan menawarkan hal seperti itu kepadanya. Savanna kira, hubungan mereka hanya sebatas blind date saja, setelah itu selesai. Namun—wait, jika Romeo menawarkan—sebut saja sebuah pekerjaan—artinya, ia akan berhubungan kembali dengan Romeo setelah blind date ini berakhir?

"Sava?"

"Eh, i-iya?"

"Soal hadiah yang aku janjikan tadi, aku—"

"Eh, iya, aku belum kepikiran kamu apa," ucap Savanna cepat. "Emm, apa ya enaknya? Coklat? Ah, masa coklat."

Romeo menggeleng lalu mengambil tangan Savanna, tentu saja perempuan itu melotot tidak percaya.

"Aku punya sesuatu buat kamu," ucap Romeo.

Savanna diam.

"Bentar ya, aku ambil dulu," ucap Romeo lalu beranjak.

Savanna menatap tangannya yang baru saja digenggam Romeo. Astaga, jantungnya berdebar kencang lalu cegukan kiyut itu mulai datang.

Sava, please, ini bukan durian runtuh lagi namanya. Batin Savanna berteriak.

DATING FANWhere stories live. Discover now