Take 11 🎬 Shooting

36.8K 4.3K 211
                                    

Savanna mengucek matanya yang terasa berat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Savanna mengucek matanya yang terasa berat. Semalam ia bergadang sampai jam tiga pagi untuk merevisi skripsinya dan pagi-pagi sekali ia harus pergi ke kampus untuk menyerahkan skripsinya. Namun seperti yang sudah-sudah, skripsinya masih saja ada yang dicoret-coret.

Pukul sepuluh pagi, Savanna keluar dari area kampus begitu ia selesai menyerahkan skripsinya. Ia datang sendirian karena Nilam tidak ada urusan dan Savanna juga tidak enak untuk meminta ditemani.

"Savanna!"

Savanna menoleh malas ketika seseorang memanggilnya. "Eh, Edgar, lo bimbingan juga?"

Edgar—teman satu jurusannya mengangguk. "Untungnya udah kelar sih. Doi nerima skripsi gue dan nggak perlu revisian lagi katanya."

"Enak banget." Savanna menghela napas panjang lalu cemberut. "Kalo gue masih dicoret-coret. Bete!"

Edgar tertawa. "Halah, biasa itu, gue juga gitu," ucapnya.

Edgar adalah salah satu teman Savanna. Dia satu jurusan dan kadangnya juga satu kelas dengan Savanna. Bedanya Edgar sudah lebih dulu sidang daripada Savanna.

"Ngebakso yuk?"

"Simana lagi?"

"Let's go!"

Savanna memukul bahu Edgar lalu mereka berjalan bersama menuju parkiran. Ia dan Edgar sudah seperti sahabat, tapi tidak sedekat Nilam.

"Emm, Va?"

"Hmm," gumam Savanna sambil memainkan ponselnya.

"Yang instastory lo waktu itu, beneran nggak sih?" tanya Edgar.

"Yang mana? Gue kan suka nyepam."

"Yang katanya ada artis itu di foto lo? Siapa namanya? Yang main film itu," ujar Edgar. "Beneran nggak sih? Gue jadi ikutan kepo karena orang-orang pada ngomongin itu."

Diam-diam, Savanna menelan ludahnya susah payah. Bingung sendiri harus menjelaskannya bagaimana.

"Itu ... salah lihat kali. Masa sih ada Romeo di foto gue? Nggak mungkin, lah," ujar Savanna sesantai mungkin.

"Oh namanya Romeo? Yang lo ikutan fan meeting itu?"

"Nggak ada, Ed. Di foto itu nggak ada apa-apa." Savanna cemberut. "Jangan ngebahas itu, ah."

Edgar terkekeh sambil menoleh sekilas. Jalanan cukup lenggang sehingga membuat mereka cepat sampai di tempat bakso langganan mereka yang ada di dekat taman. Savanna dan Edgar sama-sama turun begitu mobil mereka terparkir di parkiran umum yang letaknya tidak jauh dari taman.

Savanna mengernyit karena merasa jika taman lebih ramai dari biasanya, padahal ini hari kerja dan masih pagi pula. "Kok rame, ada apa ya?"

"Ada mobil tangki air tuh, kayaknya ada shooting deh," ujar Edgar. "Tukang baksonya rame banget. Ayo buruan, Va."

DATING FANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang