Take 19 🎬 Pantai

32.5K 3.7K 225
                                    

Seharusnya Savanna sadar jika keputusannya memilih Candy Cafe sebagai tempat makan siangnya dengan Romeo itu sebuah kesalahan besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seharusnya Savanna sadar jika keputusannya memilih Candy Cafe sebagai tempat makan siangnya dengan Romeo itu sebuah kesalahan besar.

Bagaimana tidak? Kafe ini adalah kafe kekinian yang rata-rata pengunjungnya anak sekolahan hingga anak kuliahan tahun pertama. Jika seperti itu, sama aja dengan bunuh diri!

"Savanna?"

Gadis itu terlonjak kaget sambil menoleh ketika seseorang menepuk bahunya. Ia menemukan Edgar tengah menatapnya bingung.

"Lo ngapain berdiri di sini?" tanya Edgar.

"Gue ... mau masuk tapi kayaknya penuh jadi diem aja di sini," elak Savanna. "Lo ngapain di sini?"

"Adek gue lagi sakit terus minta dibeliin makanan di kafe ini. Mau masuk? Yuk bareng gue aja."

"Nggak usah, gue—"

Ucapan Savanna terhenti ketika ia menyadari mobil Romeo datang dan berhenti di parkiran kafe.

"Mau beli makanan, 'kan? Yaudah sana masuk!" ucap Savanna kepada Edgar sambil mendorong pelan bahu lelaki itu. Savanna tidak ingin Romeo bertemu dengan Edgar.

"Apaan sih nggak usah—"

"Savanna!" panggil Romeo.

Ia dan Edgar sama-sama menoleh. Edgar dengan tatapan terkejutnya, sedangkan Savanna seakan ingin menenggelamkan diri saja. Apalagi dari dalam kafe mulai terdengar bisik-bisik mengenai kedatangan Romeo.

"Kamu udah nunggu lama? Sorry ya tadi jalanan sedikit macet," ujar Romeo. "Temen kamu?"

"Enghh—" Savanna melirik Edgar yang speechless dengan kedatangan Romeo. "I-iya, temen aku."

Romeo mengangguk samar lalu tersenyum ke arah Edgar yang masih diam. "Hai."

"H-Hai...," ucap Edgar tergagap. "Ka-kalian—"

"Emm ... Romeo, makannya di tempat lain aja, ya?" Savanna memegang tangan Romeo. "Edgar, gue pergi dulu ya?"

"Va, tap-tapi—"

"Nanti gue jelasin," ucap Savanna pelan. "Ayo, Rom."

"Oh, oke." Romeo terpaksa beranjak karena Savanna menyeretnya.

"Sekarang ke mana?" tanya Romeo ketika mereka sudah ada di dalam mobil.

Savanna menghela napas beberapa kali sambil memukul pelan keningnya. Pasti banyak orang yang ada di kafe tersebut menyadari kehadiran Romeo.

"Sava." Romeo menahan tangan Savanna saat gadis itu terus saja memukul keningnya. "Kamu kenapa?"

Savanna menoleh dengan raut wajah resah. "Pasti banyak yang lihat kamu barusan." Gadis itu menghela napas. "Maaf ya, harusnya tadi aku nggak ngajaknya ke sana."

"Va," Romeo menggenggam tangan Savanna, "it's okay. Aku nggak masalah kalo ada yang ngenalin aku tadi."

Savanna memandang Romeo dari samping. Cowok itu masih fokus menyetir dengan sebelah tangan karena satu tangannya sedang menggenggam tangannya.

DATING FANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang