Take 32 🎬 Hanya Perkiraan

32.5K 3.3K 759
                                    

Savanna memperhatikan Romeo yang terus saja diam sejak tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Savanna memperhatikan Romeo yang terus saja diam sejak tadi. Lelaki itu bahkan tidak menyentuh makanannya, hanya mengaduk minuman saja.

"Romeo," panggil Savanna.

Lelaki itu tetap diam.

"Romeo," panggil Savanna lagi sambil menyentuh tangannya.

"Hah? Iya? Apa?" Romeo terkejut sampai hampir saja menumpahkan minumannya. "Kenapa? Udah selesai makannya?"

"Kamu kenapa sih?" tanya Savanna. "Dari tadi kamu ngelamun. Ada masalah?"

Romeo menghela napas sambil menyugar rambutnya. "Nggak kok. Cuma mikirin kerjaan aja. Maaf ya dari tadi cuekin kamu."

Savanna menggeleng. "Kalo kamu emang lagi ada masalah atau lagi banyak kerjaan, kamu bisa pergi duluan."

"Nggak ada, Sayang." Romeo tersenyum. "Emang tadi aku ngelamunnya lama ya?"

"Kamu lihat aja perbedaan makanan kita," ucap Savanna.

Romeo meringis. Makanan Savanna hampir habis, sedangkan makanannya masih utuh tak tersentuh. "Maaf."

Savanna menyentuh tangan Romeo. "Kamu bisa cerita sama aku kalo ada masalah. Meski aku nggak bisa kasih solusi untuk masalah kamu, seenggaknya aku bisa jadi pendengar yang baik."

Romeo tersenyum lalu menggenggam tangan Savanna. Ia hanya memikirkan bagaimana reaksi Savanna ketika tau jika Riani adalah saudaranya? Ia hanya takut Savanna marah dan akan membencinya. Romeo tidak ingin kehilangan Savanna.

"Makasih udah berusaha selalu ada buat aku," ucap Romeo. "Maaf aku masih terlalu sibuk sama duniaku akhir-akhir ini."

Savanna tersenyum lebar. "Aku nggak maksa kamu untuk menjadikan aku prioritas kamu, karena aku tau banyak hal yang lebih utama bagi kamu selain aku. Aku hanya ingin kamu tau kalo aku selalu ada di sini buat kamu."

Romeo membawa tangan Savanna ke wajahnya sehingga ia bisa merasakan jemari gadis itu membelai pipinya. Ini adalah salah satu hal yang Romeo suka dari Savanna, gadis itu selalu sabar dan pengertian. Pekerjaannya sebagai public figure yang punya segudang kesibukan tak membuat Savanna merengek-rengek karena merasa tidak menjadi prioritas.

"Hari ini aku selesai cepet. Aku tunggu jam 7 di apartemenku ya?"

"Heuh? Mau ngapain?"

Lelaki itu tersenyum. "Aku ada kejutan buat kamu."

🎬

"Hah? Gimana-gimana?" Dito merubah posisi duduknya. "Jadi, suaminya tante lo itu ... bapaknya Savanna?"

Romeo mengangguk.

"Suaminya Tante Riani?!"

Romeo mengangguk lagi. "Gue takut Savanna bakal marah dan benci sama gue kalo dia tau Tante Riani sodara gue. Gimana pun juga, Tante Riani ngerebut papanya Savanna."

DATING FANWhere stories live. Discover now