Take 34 🎬 Seharusnya

30.6K 3.5K 493
                                    

5 bulan yang lalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

5 bulan yang lalu...

"Lo mikirin apa sih?" tanya Dito sambil menggigit cemilan yang ia beli di jalan tadi.

"Gue mikirin soal film Dating Fan," ucap Romeo. "Pacaran sama fans? Gimana rasanya?"

"Yaelah, ngebangun chemistry buat lo gampang kali," celetuk Arga yang sedang main game. "Ngapain dipikirin sekarang? Filmnya juga masih lama."

"Ya iya sih, gue cuma penasaran aja. Ngebaca sekilas naskahnya, kayak asik gitu filmnya. Pacaran sama fans kayaknya asik juga ya?"

"Kenapa?" Arga menoleh. "Mau coba?"

"Menurut lo oke?"

Arga merubah posisi duduknya setelah ia mem-pause game-nya. "Gue nggak tau karena gue juga nggak pernah coba. Tapi menurut gue sih oke aja kayaknya."

Romeo mengusap dagunya sambil berpikir. Karena film ini projek besar baginya, jadi ia ingin melakukannya semaksimal mungkin.

"Kalo gue pacarin fans gue, menurut lo gimana?" tanya Romeo. "Tapi siapa, ya?"

"Yang good looking lah!" seru Arga. "Biar nggak malu kalo posting foto berdua di instagram."

"Wait," ucap Dito yang sedari tadi diam. "Maksud lo, lo mau pacarin salah satu fans lo cuma buat tau rasanya pacaran sama fans gitu?"

"Iyalah!" ucap Romeo. "Film ini kesempatan besar buat gue. Anjir, Bang Alarick aja yang cuma wara-wiri di majalah doang bisa langsung ditawarin Gucci jadi brand ambassador. Gue yang wara-wiri dilayar kaca juga nggak mau kalah lah! Lagian itu salah satu pesen Bang Alarick kalo gue harus lebih sukses dari dia."

"Bang Alarick emang udah nggak begitu aktif lagi semenjak kawin, anjir! Sayang banget padahal karirnya lagi dipuncak. Tapi asik juga tiap hari dikelonin bini yang cakep." Arga menggeleng-gelengkan kepalanya sambil terkekeh pelan. "Nah, gimana kalo nanti pas fan meeting, lo cari tuh cewek yang masuk kriteria lo. Fans lo kan kebanyakan cewek."

Romeo terkekeh. "Boleh juga."

"Lo kira ini bakal berhasil?" tanya Dito. "Gue pikir cara lo nggak bener deh, Rom."

"Apa sih, Dit?" Romeo merangkul bahu Dito. "Ya gimana ya ngejelasinnya? Gue juga nggak mau menyia-nyiakan kesempatan gue buat go international. Lo bisa sebut gue training dulu lah."

Dito mengernyit tidak suka lalu melepas rangkulan tangan Romeo di pundaknya. Ia pikir apa yang dilakukan Romeo tidak benar, itu sama saja mempermainkan seseorang.

"Terserah lo deh. Gue nggak ikutan," ucap Dito.

Pada akhirnya, ia hanya bisa diam dan mengikuti permainan Romeo.

🎬

"Sialan!" Nilam memukul kepala ranjang dengan kesal. "Gue bener-bener nggak nyangka, astaga! Dia begitu? Sulit dipercaya!"

DATING FANWhere stories live. Discover now