Prolog

73.9K 3.1K 32
                                    

Smith menatap penuh amarah kepada pria yang berdiri di hadapannya.

"Lepaskan dia!!"

Pria itu terkekeh mengejek, "Melepaskan?"

Tangannya sudah mengepal kuat, menahan semua emosi yang bercampur dengan rasa takut. Belum sempat melayangkan bogeman, pria di hadapannya itu mengangkat sebuah kotak yang di tengahnya ada tombol besar bewarna merah dari tangan kanannya.

Detik selanjutnya, ledakan pun terjadi. Smith dan yang lain pun merunduk menghalau ledakan besar itu.

"Kita impas, bukan?" celetuk pria itu dengan santai seraya menjauh dari tempatnya berdiri.

Smith diam. Dia tak bergeming. Melihat gudang besar yang berada lima puluh meter darinya itu meledak. Membuat puing-puing bangunan itu bertebaran di mana-mana.

Air matanya lolos begitu saja. Tak ia sangka akan seperti ini.

"Kejar pria itu dan cari dia, cepat!!" perintah Smith setelah beberapa saat terdiam.

Mereka semua mengangguk dan mulai menjalankan tugas dengan cepat.

Tubuhnya melemas dan terjatuh dengan kedua lututnya sebagai penyangga. Kepalanya menunduk menandakan jika dirinya sangat amat bersedih.

"Maafkan aku, Kira," ujar Smith dengan nada seraknya.

***
TBC

Hai-hai!
Selamat datang di cerita pertama aku!
Penasaran lanjutannya gimana? Lanjut

Vote+komen jangan lupa! Jangan jadi silent readers ya!

Terakhir, enjoy sama cerita ini! Thx u

JEANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang