MM : 02 Ada Apa Dengan Hati?

60 12 0
                                    

The Writers Marigold Present

Mysterious Man - Kelompok 2

Creatid By : reniisa07

02 || Ada Apa dengan Hati ?

"Daun-daun yang berguguran pernah bertanya, "Jika kelak dia yang mengisi hati, memilih untuk pergi. Akankah rupanya selalu tertanam di hati?"

-Alena Putri Maharani-
reniisa07

•••

"Hah?"

"Ck!"Alvero berdecih. Ditatapnya sepasang mata kebiruan milik Alena, yang juga tengah balik menatapnya.

"Gue tanya, nama lo siapa? Kenapa malah kaget?"

Gadis berambut sepinggang itu tampak salah tingkah. Dadanya berdegup kencang, lantaran Alvero sama sekali tak mengalihkan pandangannya.

"A-aku Alena, Kak."

"Lengkapnya?"

Baru saja Alena membuka mulut, suara Tania mendominasi terlebih dahulu.
"Namanya Alena Putri Maharani, Kak. Udah ya, gue sama dia mau balik ke kelas.Yok, Al!"

Tania menarik lengan kiri sahabatnya, sedangkan Alvero belum melepaskan genggaman di lengan kanan Alena.
"Em... Kak. Aku...."

"Yang ngizinin lo pergi siapa? Duduk!" Cowok dengan rambut terbelah rapi itu memberi perintah.

Alena kebingungan, Tania membelalakkan mata. "Nih, cowok kesambet apa, sih?Seenaknya nyuruh-nyuruh sahabat gue," gumamnya kesal.

Seisi kantin mulai menjadikan adegan ini sebagai tontonan menarik. Para siswi yang merupakan fans berat Alvero, langsung berbisik-bisik seru. Namun, Alvero tak peduli.

"Kak, maaf. Tapi, aku harus balik ke kelas."
Tania kembali menarik lengan kirinya, sementara Alvero menahan lengan
yang sebelahnya.

Alena pusing sendiri. Tangannya seperti mau putus, ditarik sana-sini.

"Kak Vero, lepasin tangannya! Kakak mau kita dihukum telat masuk kelas gara-gara kakak?" tanya Tania dengan nada rendah. Berusaha agar emosinya tak terlihat.

Alvero diam. Tanpa berkata apa-apa lagi, dilepaskannya tangan Alena. Merasa cengkeraman tangan itu terlepas, gadis itu langsung beringsut mundur, merapat ke Tania.

"Ya udah, sana!"

Secepat kilat Tania menarik tangan sahabatnya keluar dari kantin. Diikuti dengan sorot mata para siswa-siswi yang menyaksikan kejadian barusan.

Detik itu Alena tahu, bahwa hidupnya di sekolah tak akan setenang
sebelumnya.

•••

Matahari mencurahkan panasnya kepada siapa saja yang berada diluar saat siang hari itu. Alasan yang membuat sebagian orang memilih untuk tetap duduk manis di rumah masing-masing. Begitu juga Alena. Teriknya matahari di luar, membuat gadis itu mengurungkan niat untuk pergi ke supermarket, membeli susu dingin favoritnya.

Mysterious ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang