MM : 03 Kalah

44 9 0
                                    

The Writers Marigold Present

Mysterious Man - Kelompok 2

Credit By : CitaApriati

03 || Kalah

"Kekalahan itu tidak memalukan, yang memalukan itu menyerah."

-Alvero Anugrah-
CitaApriati

•••

Pada malam hari nya geng Alvero sedang bersiap untuk balapan dengan musuh bebuyutan nya, Nando.

"Al, lo udah siap?" tanya Adnan meyakinkan. Keheningan menyelimuti, sedari tadi Alvero terdiam membisu.

"SIAP!" jawab Alvero penuh keyakinan.

"Terus kenapa lo diem aja?"

"Gue lagi mikir tempat, kalau tempat itu dekat kantor polisi. Emang lo mau masuk kantor polisi? Gue sih, OGAH!"

"Kita ditempat biasa aja deh, Al," sahut Iyos.

Alvero berfikir sejenak. Kalau bukan disitu di mana lagi ya, pikir batinnya.

"Masalahnya kalau disitu deket sama rumah temen nyokap gue. Mana temen nyokap pada rempong," jelas Alvero.

"Kemarin aja gua ketemu pas balapan, besoknya temen nyokap langsung telepon. Untung aja nyokap gue gak ribet kayak temannya," lanjut Alvero mengungkapkan kekesalan.

"Gimanaa kalau di tempat balapan yang lagi hits?"

"Dimana?" tanya mereka bersamaan.

"Jalan mawar."

"Oke, gua ikut aja," sahut Irsyad menyetujui, diikuti anggukan dari yang lain.

"Lo telepon aja Si Nando, kita berangkat sekarang!" suruh Alvero kepada Adnan.

Adnan mengangguk,  mengambil ponselnya di saku.

"Di Jalan Mawar, sekarang!"

•••

"Tan, jajan yuk!" ajak Alena.

"Ahh, gue mager," tolak Tania.

"Ya sudah, berarti malam ini kita ga makan, untung aja gue udah makan tadi sore," dalih Alena, mengerjai.

"Ehh, gue belum makan Ayo, deh!" Alena memutar bola matanya, malas.

"Heuhh, yaudah ayo!"

"Gendong...," pinta Tania dengan puppy eyes nya.

"Jalan sendiri!" ledek Alena, berlari menjauh.

"Awas, lu ya!"

Mereka memang seperti itu, bila dekat selalu saja ribut, namun bila jauh udah sok kangen kangen gitu.

Mysterious ManWhere stories live. Discover now