MM : 15 Rindu

15 3 0
                                    

The Writers Marigold Present

Mysterious Man - Kelompok 2

Created By : Evankurniawansrinurc

15 || Rindu

"Mendaki gunung bukan masalah. Asal dapat ku temukan dirimu yang bersembunyi di balik rimbunnya pepohonan."

-Alvero Anugrah-
Evankurniawansrinurc

•••

"Lo dibayar berapa, sih, biar bisa deket sama Alvero?"

Perkataan Brenda barusan membuat Alena sedikit naik darah. Tangan gadis itu terlihat mengepal, menahan emosi. Sungguh, sebenarnya Alena sudah diambang batas kesabaran.

Gadis itu tertunduk, menarik napas dalam. Detik-detik dalam keheningan. Perlahan, Alena menegakkan kepala, menyungging senyum.

Begitu manis, gadis itu berkata, "Alena gak dibayar berapa pun. Kakak sadar gak, sih?"

Brenda mencebik, "Kalau lo kegatelan sama Alvero, kan?"

"Bukan." Alena menggeleng. "Kakak ngerasa, gak? Kalau otak kakak terlalu banyak dicuci, makanya saking bersihnya malah suka bully orang."

•••

Saat ini Alena sedang berada di koridor sekolah. Niatnya, dia akan pergi ke perpustakaan untuk mengembalikan novel yang dia pinjam minggu lalu.

Setelah sampai di perpustakaan, Alena segera mengembalikan novel yang di pinjamnya, kemudian berjalan di salah satu rak buku khusus novel.

Sesekali langkah kakinya berhenti, mulutnya tak henti bergumam membaca setiap judul buku yang dia temukan. Sampai pandangannya jatuh pada salah satu buku berwarna kuning kecoklatan yang berada di pojok kanan atas.

Tangannya berusaha menggapai buku itu, sesekali dia mengumpat karena tidak dapat menggapai buku itu.

"Nyari apaan?" tanya seseorang yang berada tepat di belakang Alena.

Badan Alena menegang saat indra pendengarannya mendengar suara seseorang yang selama ini sering memenuhi pikiran Alena. Gadis itu membalikkan badan dan benar apa yang dia pikirkan.

Seorang laki-laki tampan sedang berdiri tepat di depannya dengan jarak yang lumayan dekat. "It-itu, Kak. Mau ngambil buku," jawabnya terbata-bata.

"Yang ini?" tanya Alvero sambil memberikan sebuah buku yang Alena bicarakan. Gadis itu hanya mengangguk.

Alvero terkekeh saat melihat ekspresi gadis yang berada di depannya. "Makanya, tinggi tuh ke atas jangan ke samping," canda Alvero sambil berjalan ke meja yang tidak jauh dari mereka.

Tidak terima dengan apa yang diucapan 'kan kakak kelasnya, Alena berjalan menuju Alvero.

"Kakak tuh yah, suka banget ngeledekin aku. Dasar beruang kutub!" ucapnya sambil melipat tangan didada.

"Beruang kutub kayak gini, lo juga suka, kan?" goda Alvero yang membuat pipi Alena memerah.

Alena berusaha agar menyembunyikan wajahnya dari hadapan Alvero yang terkekeh melihat nya.

"Dih, pede banget!" ketus Alena.

"Ya, kan be--"

Kring... Kring....

Mysterious ManWhere stories live. Discover now