MM : 20 Malam Minggu versi Alena dan Alvero

8 3 0
                                    

The Writers Marigold Present

Mysterious Man - Kelompok 2

Created By : Evankurniawansrinurc, CitaApriati, reniisa07

20 || Malam Minggu versi Alena dan Alvero

"Ternyata benar, bermalam Minggu dengan seseorang yang spesial itu, sangatlah menyenangkan."

- Alena Maharani -

•••

Minggu pagi ...

Alena terdiam. Matanya menatap seorang pria yang  tengah duduk santai di ruang keluarga rumah mereka sembari memainkan ponselnya.

Gadis bermanik mata kecoklatan itu menyerngit heran, kenapa Papa masih di rumah?

"Pagi, sayang. Sini duduk dekat Papa," ucap Papa begitu melihat putri tunggalnya yang berdiri mematung di dekat anak tangga.

Sedikit canggung--karena dia tidak terlalu akrab dengan sang Papa--Alena berjalan mendekat.

Perasaan aneh melingkupi hatinya. Aneh, karena menyadari Papa dan Mama ada di rumah.

Alena sudah terbiasa dengan keadaan rumah yang sepi. Dimana hanya ada dia dan Mbok Siti saja.

"Pagi ini gak ada rencana kemana-mana?"

Alena menggelengkan kepalanya, "Gak ada, Pa. Kayaknya Al di rumah aja."

"Nah, bagus. Untuk saat ini, kamu memang lebih aman kalau di rumah," gumam Papa yang membuat dahi Alena menyerngit dalam.

"Maksud Papa apa?"

"Hm? Gak kok sayang, gak ada apa-apa. Mending sekarang kamu bantuin Mama sama Mbok, gih di dapur."

Meskipun rasa penasaran masih melekat di hatinya, namun Alena menuruti permintaan sang Papa.

•••

Malam minggu adalah malam yang ditunggu tunggu oleh beberapa pasangan agar dapat pergi bersama untuk menghabiskan sebagian waktu dalam hari mereka. Sedangkan, Alena gadis itu memutuskan untuk pergi ke salah satu kafe yang berdekatan dengan Alun-Alun Jakarta.

Gadis itu berada di meja lantai dua, yang memperlihatkan pemandangan ramainya kota.

Sesekali matanya melihat ke kanan dan kiri, entah apa yang sedang dia lakukan. Beberapa menit sudah berlalu. Tapi, Alena masih senantiasa berada di kafe tersebut.

Sampai sebuah suara membuatnya terkejut.

"Gak mau pulang?" tanya seseorang yang berada di samping Alena sambil mengelus pucuk kepala gadis itu.

"Loh, Lak? Kakak, 'kok disini? sejak kapan?" tanya Alena beruntun kepada lelaki itu.

Ya, dia adalah Alvero. Sebenarnya, laki-laki itu sudah mengamati Alena dari pertama kali gadis itu memasuki kafe.

"Gak boleh, ya?" tanyanya datar sambil memainkan kunci motor nya.

"Em ... terserah Kakak aja sih. Kakak gak pulang?" tanya Alena kepada Alvero yang berada di dekatnya.

"Gak, mau ikut gue gak?" ucap Alvero sambil berdiri dari tempat duduk ya.

"Ha? kemana, Kak?" tanpa sepatah kata pun, Alvero menyeret Alena menuju tempat parkir sepeda motor.

Mysterious ManWhere stories live. Discover now