MM : 26 Gejolak Amarah

9 3 0
                                    

The Writers Marigold Present

Mysterious Man - Kelompok 2

Created By : Evankurniawansrinurc

26 || Gejolak Amarah

"Belati yang kau tancapkan di hati ini, menjadi alasan mengapa aku memutuskan untuk membenci ...."

-Alena Maharani-

•••

Kring ....

Suara deringan jam itu, memenuhi ruangan kamar Alena. Tapi, insan yang sedang tertidur itu tidak goyah dari kasur nya sama sekali.

Kring ....

Untuk kali ini, deringan jam mulai memasuki Indra pendengaran Alena. sedikit demi sedikit, Alena mulai membuka mata nya yang sembab dan merah. Mungkin, karena tangisan itu.

Alena tersenyum dengan penuh harap, semoga hari ini tidak ada masalah seperti kemarin.

Alena langsung menegakkan tubuh nya seraya menguap, lalu beranjak turun dari ranjang dan pergi menuju kamar mandi.

Alena keluar dari kamarmandi sudah siap dengan seragam putih abu miliknya.

"Pagiku cerahku, matahari bersinar ...
Ku gendong tas meraihku, di pundak ..."

Alena bersenandung kecil sembari merapikan seragam sekolahnya. Hari ini, hatinya terasa lebih ringan akibat pertemuan singkatnya dengan Zena kemarin.

Bahkan mengingatnya saja, Alena sudah tersenyum manis. Dia tahu, Zena selalu ada di dekatnya.

"Ma, Pa, Alena berangkat!"

•••

"Alvero."

laki-laki itu berhenti dia menghela nafas panjang dia tau persis siapa yang memanggil nama nya.

Alvero membalikkan badannya. Dan benar saja, seorang pria paruh baya sedang duduk di ruang makan sambil menatapnya tajam.

"Kamu pasti tau apa yang ingin papa katakan," ucap Herman papa Alvero.

"Pa, udah berapa kali Al bilang, Al gak suka sama dia Pa," ujar Alvero dengan penuh penekanan.

BRAKKK

Herman berdiri dari tempat duduknya dan menatap anaknya.

"PAPA TIDAK MAU TAU. SETUJU ATAU TIDAK SETUJU KAMU AKAN TETAP BERTUNANGAN DENGAN BRENDA!"

Tanpa mendengar ucapan papanya, Alvero berjalan keluar dari dalam rumahnya yang seperti penjara. Dimana banyak larangan dan peraturan yang harus dia ikuti.

Termasuk perintah untuk mengikuti keinginan Papa nya untuk BERTUNANGAN dengan Brenda. Gadis yang selalu membuat gadis kesayangannya terluka.

"Oh, apa karena gadis ini kamu tidak ingin mengikuti perintah Papa?"

Baru saja Alvero ingin membuka kenop pintu. tetapi dia mengurungkan niat nya Alvero membalikkan badannya.

Dia mengepalkan tangan nya sambil menatap sebuah foto yang berada ditangan papanya. SEbuah foto yang menampakkan seorang gadis cantik yang sedang duduk di Halte Bus.

"Papa dapet dari mana foto itu?"

"Kamu nggak perlu tau papa dapet dari mana. Intinya, kalau kamu nggak mau mengikuti perintah papa, gadis ini akan menerima resikonya, lagi ."

Mysterious ManWhere stories live. Discover now