MM : 22 Rahasia Cermin

9 3 0
                                    

The Writers Marigold Present

Mysterious Man - Kelompok 2

Created By : Evankurniawansrinurc, CitaApriati, and Jaazy24

22 || Rahasia Cermin

"Apa lagi yang mesti kulakukan, untuk menyingkap tabir yang selama ini dipertanyakan?"

•••

Iyos terus menyeret pergelangan tangan Brenda. Kali ini bukan pegangan erat dengan penuh amarah, tetapi pegangan erat yang sangat lembut.

Brenda sendiri pun merasakannya sendiri, bahwa pegangan ini lebih halus dibanding pegangan sang Alvero.

Hingga mereka sampai disebuah taman sekolah, yang jauh dari keramaian siswa siswi.

Brenda terheran heran "Lo ngapain bawa gue kesini?" tanya nya.

Iyos kembali menampilkan seulas senyuman tulus di bibirnya.

"Dih, gila nih orang," heran Brenda.

Senyuman itu buyar seketika, ketika melihat Brenda tepat di hadapannya, sedang melambai-lambai kan tangan nya.

"E-eh a-apa tadi?" Tanya Iyos berbalik nanya.

"LO, NGAPAIN BAWA GUE KES-,"

omongan Brenda itu terpotong ketika jari Iyos mulai menyentuh sudut bibir Brenda.

Iyos melangkah kan kaki nya sedikit demi sedikit, Brenda yang bingung hanya diam mematung.

Langkah demi langkah, Brenda yang mulai sadar akan kelakuan Iyos pun melangkahkan kaki nya mundur, hingga punggung nya bersandar an dengan tembok di taman.

•••

Alena masih duduk di tengah tengah keramaian, Tania seketika sadar, bahwa mereka masih menjadi pusat perhatian siswa siswi.

"Heh! Kalian ngapain masih disini? Bubar bubarr!!" usir tania.

Murid murid bersorak, padahal tadi ada tontonan gratis, walaupun ini bukan yang pertama kalinya bagi mereka.

"Al, Lo gapapa kan?" tanya Tania khawatir.

"G-gue,"

Alena teringat akan cermin pemberian zena.

"Kaca gue manaa?" Alena panik seketika, dan mulai menggeledah kantong Kantong yang ada di pakaian seragam nya.

Tania diam dengan alis yang memberengut.

"Kaca yang mana Al?" Tania kembali bertanya, memastikan.

Alena gelagapan, mencoba mencari alasan namun alasan yang ada dipikirannya itu sangatlah tidak masuk akal.

"Kaca yang mana Al?" Sahabatnya mengulangi pertanyaan.

Sebuah ide yang entah datang dari mana, muncul di pikiran Alena.

"G-gue harus ke toilet, udah mau bell, Lo tolong ambil baju ganti di loker gue ya,"

Setelah berbicara itu, Alena menyelonong pergi meninggalkan Tania yang bingung.

•••

Iyos sudah sangat dekat sekali jaraknya dihadapan brenda.

Mungkin hanya beberapa cm saja, hati Brenda berpacu lebih cepat dari sebelumnya.

Mysterious ManWhere stories live. Discover now