MM : 10 Hujan Penebar Kebahagiaan

29 5 2
                                    

The Writers Marigold Present

Mysterious Man - Kelompok 2

Created By : Evankurniawansrinurc

10 || Hujan Penebar Kebahagiaan

"Katanya, di setiap hujan selalu ada kesedihan. Nyatanya, ini kebahagiaan."

-Alena Putri Maharani-
Evankurniawansrinurc

•••

Bel pulang di SMA Antariksa telah berbunyi beberapa menit yang lalu. Para siswa-siswi juga sudah banyak yang meninggalkan sekolah dan hari pun akan menjelang malam.

Tapi tidak dengan gadis bernetra cokelat itu. Gadis itu masih senantiasa duduk di halte dengan ditemani sebuah novel. Tanpa dia sadari butiran demi butiran air hujan mulai turun membelah kota.

DUARRR....

"AAAAA...." Suara petir dan teriakan yang melengking terdengar begitu keras. Ia terlonjak kaget saat sebuah suara petir menyambar, sangat memekakan, memenuhi indera pendengarannya.

"Astaga, hujan gimana, nih?" Gadis yang tak lain adalah Alena itu melihat layar ponselnya.

"Ya, ini juga ngapain harus mati, sih. Duh gimana, nih."

•••

Sedangkan di sisi lain, segerombolan
Laki-laki tengah beristirahat setelah bermain permainan bola basket.

"Gue duluan, ya." Setelah mengganti bajunya laki-laki yang tak lain adalah Alvero itu berpamitan kepada teman-temannya untuk segera pulang, karena jam sudah menunjukkan pukul 05.30.

"Masa udah pulang duluan sih, pak bos. Baru juga main."
Adnan berbicara sambil meletakkan minumannya.

"Nah, iya. Setengah jam lagi lah, Al."
Sekarang giliran Iyos yang berucap sambil merangkul pundak Alvaro.

"Kapan-kapan aja, sekarang gue mau pulang habis ini hujan." Setelah mengatakan itu Alvero meninggalkan teman-temannya.

Setelah menggunakan helmnya, Alvero menjalankan montor menuju gerbang sekolah. Di tengah perjalanan Alvero melihat seorang gadis yang sangat ia kenali, sedang duduk sendiri di halte dengan ditemani sebuah novel.

Siapa lagi kalau bukan Alena. Bukanya menghampiri Alena, laki-laki itu hanya menghentikan motornya tidak jauh dari Alena. Netranya fokus, memperhatikan apa yang sedang gadis itu lakukan.

Terkadang Alvero ikut tersenyum kala melihat Alena tersenyum, ikut terkekeh saat melihat Alena terkekeh, dan ikut mengerutkan alisnya saat melihat ekspresi Alena yang menahan kesal. Entah apa yang Alena lakukan sampai sampai seorang Alvero bisa merasa nyaman dengan kehadiran gadis itu.

Setelah beberapa menit. Tiba-tiba suara petir disertakan teriakan seseorang membuat Alvaro langsung mengedarkan pandangan dan menemukan seorang Alena sedang merasa ketakutan.

Merasa tidak tega Alvaro manyalakan motornya menuju Alena. "Lo gak papa?" Setelah turun dari motor, Alvaro langsung berlari dan memeluk tubuh Alena yang bergetar.

Alena merasakan ada seseorang yang memeluknya, terlonjak kaget terutama dia mencium bau maskulin  orang yang memeluknya seperti seseorang yang selama ini menghantui pikirannya.

Mysterious ManWhere stories live. Discover now