Part 19

3.7K 180 0
                                    

Tidak beberapa lama, Pak Malik lewat di depan Nindy, menoleh sebentar dan terus berjalan ke luar gedung. Nindy mengikuti bosnya itu dari belakang.

Mereka menuju parkiran tempat Pak Malik memarkir mobilnya.

"Naik," ujar Pak Malik pada Nindy setelah menekan remote, membuka kunci pintu mobilnya.

Nindy segera meraih pegangan pintu, membukanya, dan masuk ke mobil.

"Mengapa tidak diantar sopir kantor saja, Pak?" Nindy tak bisa menahan rasa penasarannya sejak pertama mereka ke BPS beberapa hari lalu. Kantornya menyediakan fasilitas kendaraan dinas dan sopir yang bisa digunakan apabila akan melakukan kunjungan terkait pekerjaan.

"Saya lebih nyaman dengan kendaraan sendiri," jawab Pak Malik singkat.

Nindy mengangguk, lebih ke dirinya sendiri. Apakah Pak Malik nyaman pergi berdua denganku?

Tanpa sadar Nindy memperhatikan laki-laki yang tengah fokus mengendarai mobil di sebelahnya. Ini adalah kali kedua mereka pergi hanya berdua dalam sepekan pertemuan mereka. Nindy merasa bersalah karena ternyata hati kecilnya mulai menikmati perjalanan ini.

Nindy bukan tak pernah jatuh cinta, dulu sekali dia pernah menyukai teman kuliahnya tetapi sayangnya hanya cinta sepihak. Teman yang disukainya itu ternyata menyukai sahabat Nindy dan Nindy hanya dijadikan batu loncatan untuk membuat sahabatnya cemburu.

Menyedihkan? Tentu itu yang dirasakan Nindy yang membuatnya sampai saat ini tak lagi bisa gampang percaya pada kebaikan laki-laki padanya. Nindy selalu curiga apabila ada laki-laki yang tiba-tiba sok akrab terutama laki-laki yang baru dikenalnya.

Nindy dan Pak Malik telah sampai di parkiran gedung yang terletak di selatan ibukota itu. Nindy mengikuti Pak Malik yang turun dari mobil. Mereka segera melangkah ke ruang rapat tempat sebelumnya mereka mengadakan rapat.

Ternyata mereka sudah ditunggu di sana. Pak Malik dan Nindy duduk di bagian kanan, tempat yang sudah disiapkan untuk mereka. Rapatpun dimulai, setelah pembukaan dan sambutan dari tuan rumah, giliran mereka mempresentasikan rencana kerjasama yang akan ditawarkan. Semoga Pak Malik tidak sekonyong-konyong menunjuknya seperti kemaren.

Bos Baru KamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang