31 | Dia

983 135 59
                                    

Lokal AU!

I. Hwang Hyunjin as Raden Haikal Bagaskara

II. Yang Jeongin as Jidan Putra Habsari

III. Lee Minho as Michael Wijayanto

IV. Han Jisung as Fardan Geonanta

V. Lee Felix as Firdan Geonanta

 Lee Felix as Firdan Geonanta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Namanya Jidan Putra Habsari. Lelaki manis berbehel dengan dimple di kedua pipi. Salah satu lelaki manis incaran sekolah yang membuat siapapun jatuh hanya dengan satu senyuman tipis. Meluluhkan kaum adam maupun hawa hanya dengan gerakan kecil.

Selain cantik dan manis, Jidan seorang lelaki yang baik. Sopan kepada siapapun. Suka menolong tanpa pamrih. Dan ia seorang lelaki cerdas yang sering membawa nama baik dan piala untuk sekolah dari banyaknya olimpiade yang ia ikuti.

Senyumnya membuat banyak orang senang. Cemberutnya membuat banyak orang akan membunuh seseorang yang membuatnya sedih apa pun konsekuensinya.

Yah, sebesar itulah efek dari Jidan.

Sayangnya, hal itu tak berlaku untuk Haikal. Lelaki jangkung 22 Februari itu sama sekali tak tertarik dengannya. Walau pun ia dipasang-pasangkan dengannya, ia sama sekali tak tertarik dengan makhluk berbehel itu.

Nama lengkapnya Raden Haikal Bagaskara. Lelaki keturunan keraton Yogyakarta itu tak tertarik dengan manisnya Jidan. Ia lebih memilih berkencan dengan novel-novelnya atau nongkrong bersama dengan kawan-kawannya.

Saat ini Haikal sedang sibuk dengan game onlinenya dan ia sedang berada di kelasnya.

"Bang Haikal, dicariin adkel cantik tuh. Kiw kiw." seru salah satu teman kelasnya.

"Sudah yang ke berapa, kal?" tanya Michael sembari menghentikan game onlinenya dengan cara afk dari game tersebut.

"Seratus tiga puluh tujuh semester ini." jawab Haikal malas.

Haikal segera beranjak dari duduknya. Tungkai panjangnya ia gerakkan dengan malas menuju pintu kelas. Ia sangat benci ketika me timenya diganggu. Apalagi hanya karena sebuah alasan sepele.

"Ada apa?" tanya Hilal tanpa basa-basi.

"E-eum...itu, mas. Mas m-mau gak ke taman belakang sekolah n-nanti pas pulsek?" tanya seorang gadis sembari menunduk.

"Gua sibuk, maaf. Sekarang aja, di sini." ucap Haikal dingin.

Gadis itu tersentak. Ia tak menyangka ajakannya akan ditolak mentah-mentah seperti ini. Rasanya seperti belum berjuang namun sudah kalah duluan.

"Tudep, cepet." ucap Haikal dengan penekanan di setiap katanya.

Gadis itu mendongak, "aku cinta sama Mas Haikal! A-aku pengen mas Haikal jadi pacar aku!" ucap gadis itu mantap, memberanikan diri menatap yang lebih tua.

[i] Room Full Of LoveWhere stories live. Discover now