1. Wei Chu Xi = Shuang Yu Ran

7.5K 432 7
                                    

Kekaisaran Wei yang digadang memiliki tuan putri yang tak berguna di acuhkan bahkan tak pernah di perkenalkan kepada masyarakat. Rumor beredar cepat bahwa tuan putri Wei hanyalah aib kekaisaran, wajah buruk rupa dan tubuh yang lemah membuat kaisar terdahulu mengacuhkannya.

Wei Chu Xi Anak permaisuri Lang Xi, Chu Xi harus menikah dengan putra mahkota kekaisaran Mo karena permintaan kaisar Wei sebagai hadiah atas jatuhnya kekaisaran Mo dibawah kekaisaran Wei.

Bukannya merasa bahagia, ChuXi malah menangis sepanjang malam. Kebebasan dan hidupnya di rampas, ia bahkan tak di beri kuasa apapun dalam kekaisaran. Selir Agung Ryu Yu dan putrinya tuan putri Jia Yu berulang kali menindas tuan putri dan mencoba membunuhnya. Tuan putri ChuXi hanya diam menerima semua ini, ia hanya berdoa pada dewa agar ia bisa terlepas dari jerat dunia ini dan segera berrenkarnasi dengan kehidupan yang lebih baik.

Bagaikan dewa mendengar doanya, ChuXi mengalami peristiwa naas di perjalanan menuju kekaisaran Mo untuk mengunjungi calon mertuanya. Para pengawal yang bersamanya ternyata bersekongkol dengan para bandit. Seolah menjarah harta yang dibawa, dan seseorang yang dia kenal merenggut nyawanya. Dia adalah Jia Yu yang menghunuskan pedang ke tubuh ChuXi.

Tubuhnya di lemparkan ke danau di tengah gerhana bulan merah, langit gelap sempurna saat jasad tuan putri ChuXi mulai tenggelam. Rombongan bandit pergi mengikuti langkah wanita yang memimpin mereka. Namun tanpa ada yang tau, tubuh ChuXi kembali ke permukaan dan ia terbatuk karena air yang masuk kedalam paru-parunya. ChuXi berenang menuju tepi danau dan menjatuhkan tubuhnya di bawah pohon dan mulai mengatur nafas.

"Wah gila, sakit bgt..." gadis itu duduk menyentuh dadanya.

"Lah perasaan tadi masih siang waktu kecebur danau." matanya berkeliling menatap seekitar.

"Wait wait... Kok beda yah, lah ini baju apaan?" ChuXi mengangkat tangannya melihat lengan pakaian yang ia pakai.

"Wah ada yang nggak beres nih."

"Laknat emang sutradaranya."

"Nona..." ChuXi di kagetkan dengan suara dibelakangnya.

"Siapa ya?"

"Maaf mengagetkan, saya Yuchen. Mengapa nona ada disini malam hari.. Dan anda basah kuyup nona."

"Aakkh...." Tiba-tiba di kepala ChuXi terlintas kenangan pahit yang terasa seperti menonton kaset rusak membuatnya tak sadarkan diri.

ΔΔΔΔ

"Ahh.. Adududuh..." ChuXi bangun dari tidurnya merasakan ngilu dan pusing.

"Nona anda sudah bangun, sebentar saya panggilkan guru Ten."

"Ahh... " ChuXi hanya diam dan meremas rambutnya.

"Wah.. Panjang sekali, wig siapa yang kupakai?"

"Woy sutradara laknat... Keluar napa!"

"Nona apa anda baik-baik saja, siapa yang anda panggil sutra?"

"Maaf, yang benar sutradara. Dia itu orang yang selalu mengatur merasa seperti tuhan." Guru Ten duduk di sisi ranjang.

"Wah itu artinya dia bukan orang yang baik nona.." Yuchen menyelah.

"Benar sekali.." ChuXi membentuk tembak dengan jarinya dan mengerlingkan matanya. Membuat Yuchen tersenyum senang.

"Nona, saya rasa tubuh anda sudah baik-baik saja.. Besok saya akan membantu anda memulihkan jiwa anda. Saya permisi, Yuchen jaga nona ini."

"Baik guru."

"Hei Yuchen, kau yang menolongku semalam bukan?"

"Ekhem.. Maaf nona bukan semalam tapi satu minggu yang lalu."

"Aku tidur seminggu? Wah..daebak.."

"Umm Daebak?"

"Ahh itu artinya hebat, aku menggunakan bahasa dari negara lain."

"Ooh nona boleh saya bertanya?"

"Jangan seformal itu, aku juga lebih muda darimu."

"Baik nona, kalau boleh tau siapa namamu nona?"

"Ahh aku ChuXi...ehh.. "ChuXi mengulurkan tangannya.

"ChuXi?? Nama gw kan Yu Ran..."batin ChuXi.

"Saya Yuchen.."

"Emm aku inget, Yuchen gege. Sebenarnya ini ada dimana."

"Aku akan memberitahumu, tapi ini adalah rahasia jangan memberi tahu orang lain soal tempat ini. Kita sekarang ada di Sekte Darah Iblis, lokasinya ada di dunia bawah, dimana tak semua orang bisa datang kesini."

"Wah apa ini... Aku sangat bingung, sudahlah aku ingin berkeliling." Yuchen mengikuti ChuXi berjalan sejajar dengannya. Selama berjalan, saat mereka bertemu dengan anggota sekte mereka selalu memberi salam pada Yuchen. Membuat ChuXi menatap wajah datar Yuchen berulang kali.

"Tunggu..." ChuXi merentangkan tangan menghadang langkah Yuchen, membuatnya berhenti mendadak.

"Kau itu sebenarnya siapa? Kenapa mereka memberi hormat padamu terus?"

"Ikuti aku..." ucap Yuchen berjalan meninggalkan ChuXi.

Saat mereka sampai di tepi danau, Yuchen berhenti mendadak membuat ChuXi menabrak punggung keras Yuchen.

"Emm.. Maaf maaf..."

"Aku akan memberitahumu tentang sekte Blood Devil, sekte ini didirikan oleh tetua. Sudah cukup banyak murid disini, dan tak mudah menemukan sekte ini. Para murid dari dunia manusia akan dibawa oleh guru menuju dunia bawah, disini bukan sekte dalam aliran putih tapi juga bukan aliran sesat."

"Sekte iblis?"

"Emm... Banyak yang menyebutnya begitu, namun tetua sekarang sedang sakit keras. Dia membutuhkan darah murni untuk mensucikan tubuhnya."

"Wah... Minum darah? Ohh ya mengapa mereka sangat menghormati mu?"

"Aku sudah di gadang akan menjadi penerus tetua, namun aku selalu menolak, kesehatan ketua saat ini lebih penting dari segalanya sekarang ini."

"Kalau dilihat sepertinya seharusnya kau memiliki darah murni yang dibutuhkan itu."

"Tidak, masalaluku sangat penuh dengan dosa."

"Hari sudah malam sebaiknya kita kembali ke kediaman mu."

>>>>

Berita meninggalnya tuan putri ChuXi sudah menyebar ke seluruh istana, kaisar mengeluarkan titah agar berita ini tak sampai keluar istana sebelum ia berhasil menemukan jasad adik kandungnya itu. Saat ini ia menggunakan pakaian biasa dan mengelilingi danau mencoba mencari adiknya di tepi danau.

"ChuXi meimei, kamu dimana?"keluh FengXi.

======

Hello, temen-temen yang mampir jangan lupa vote dan komentar.
Jangan lupa mampir terus, bantu share biar tambah semangat.

















-Yoon Hilda-
(Authornim)

Princess of Wei Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang