32

12 0 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

"mi,  aksa izin balik indonesia, ada kerjaan bisnis yang harus aksa harus urus di sana" izin aksa pada mami nya.

"ya sudah, kita semua balik saja ke indonesia" putus mami aksa.

Aksa memang menghilang ke singapura selama 5 tahun ini.

Setelah menyelesaikan ujian nasional dulu, kondisi aksa semakin memburuk dan dengan terpaksa aksa menyetujui keinginan keluarganya untuk segera berobat ke singapura.

Aksa memang sengaja tidak memberitahu anggi, ia takut wanita itu akan sangat khawatir. Aksa menitipkan anggi pada kedua sahabatnya sebelum ia menghilang ke singapura.

Aksa menajalani kehidupan baru di singapura. Ia juga melanjutkan pendidikannya di sana. Aksa berkuliah sembari melakukan check up kesehatan di sana. Meski penyakit aksa belum kunjung sembuh total, namun kondisi aksa yang sekarang jauh lebih baik.

Tepatnya hari ini, aksa akan kembali ke indonesia, ia sudah sangat rindu dengan gadis yang amat ia sayangi, siapa lagi kalau bukan anggi.

Aksa siap menerima apapun keputusan anggi setelah mereka bertemu nanti, aksa sadar jika ia juga salah sudah pergi tanpa kabar.

Pukul 10.30, aksa tiba di bandara soekarno-hatta.

"akhirnya, gue bisa balik ke sini" ujar aksa sumringah.

"sa, mami sama papi mau ke rumah kakak kamu bentar ya" pamit mami aksa.

"loh, mami sama papi gak mau langsung ke rumah dulu?" tanya aksa.

"abis dari rumah kakak kamu, nanti mami langsung pulang, ada barang yang mau mami ambil bentar" ujar mami aksa.

"ya udah mi, aksa pake taksi aja pulangnya" putus aksa.

"oh iya sa, di rumah udah ada alvano" tukas papi aksa.

"iya, aksa udah tau" balas aksa.

Ketiganya harus terpisah di bandara, kedua orang tua aksa harus pergi ke rumah ririn dan ali terlebih dahulu, sedangkan aksa memutuskan untuk segera pulang.

Aksa memesan taksi online untuk pulang. Sepanjang perjalanan, aksa melihat sekitaran, ternyata banyak yang sudah berubah.

"apa anggi juga bakal berubah" monolog aksa.

Setelah 30 menit berlalu, aksa tiba di rumahnya. Sudah 5 tahun aksa meninggalkan rumah ini. Tidak banyak yang berubah dari rimah ini, selama mereka meninggalkan indonesia, sepupu aksa lah yang menempati rumahnya.

Aksa langsung saja masuk tanpa mengetok pintu terlebih dahulu, percis seperti kebiasaannya dulu.

"woi bro, lo apa kabar?" tanya aksa menagetkan alvano yang sedang asyik dengan laptopnya.

"lo masih aja ngeselin" balas alvano cuek.

"lo jugak, masih aja kelewat rajin" cibir aksa.

"tante sama om mana?" tanya alvano tidak melihat kedua orang tua aksa.

"mami sama papi lagi pergi ke rumah kak ririn bentar" balas aksa.

"owh" jawab alvano singkat.

"lo kayaknya sibuk banget, gue mau ke kamar aja, udah lama gue gak ketemu sama kamar gue" sahut aksa meninggalkan alvano sendiri.

"alay lo" teriak alvano melihat kepergian aksa.

Alvano kembali bergelut dengan laptopnya, sedangkan aksa sudah pergi menuju kamar miliknya.

"welcome aksa" ujar aksa pada diri sendiri.

"ternyata gak ada yang berubah, gue kirak si curut bakal rubah ni kamar" ujar aksa kembali.

Aksa menuju nakas di samping tempat tidur, ia melihat foto dirinya dan anggi masih tertata rapi di sana.

"lo apa kabar nenek lampir?" tanya aksa bermonolog.

"lo gak kangen gue gitu" lanjutnya.

Aksa kembali memeriksa setiap ujung kamarnya, benar benar tidak ada yang berubah.

Aksa mengambil handphone miliknya dan menghubungi seseorang.

"iya, ini siapa?" tanya orang di seberang sana.

"untung lo gak ganti nomer" sahut aksa.

"ini siapa?" tanya orang di seberang sana kembali.

"ini gue curut, ini aksa yang tamoan bin tajir" balas aksa.

"woi bro, lo udah kemana aja, gapernah ada kabar, maen ngilang aja" tukas reno, benar orang yang dihubungi aksa adalah reno.

"iye, gue minta maaf, tapi gue punya alasan kenapa ngilang, ntar deh gue jelasin. Kita ketemu di cafe biasa, jangan lupa ajak tuh curut yang satu" ujar aksa panjng lebar.

"siap bro, ntar gue ajak andi sekalian. Kita temu kangen" balas reno.

Tidak lama setelahnya, reno memutuskan sambungan telepon sepihak.

"dasar si curut kebiasaan banget suka matiin sepihak" marah aksa.

Aksa berbaring sejenak di ranjangnya, sebelum nanti sore, ia dan kedua sahabatnya bertemu sesuai dengan apa yang sudah aksa katakan tadi.

Aksa tertidur hingga pukul 4 sore, untung saja alvano mengahmpiri aksa ke kamar, kalau tidak aksa sudah ketiduran hingga nanti malam.

Aksa segera bersiap untuk pergi ke cafe tempat aksa dan keduanya sahabatnya sering nongkrong dulu.

"lo mau kemana?" tanya alvano saat aksa melwatinya.

"mau kencan" balas aksa.

"lo masih aja kerja, sekali kali pergi ngedate kek, kebiasaan lo masih aja sama, gak berubah berunah, kelewat rajin" cibir aksa.

"bacot lo" balas alvano cuek.

Aksa meninggalkan alvano yang masih saja sibuk dengan dunianya. Alvano tidak berubah sama sekali dari dulu.

Aksa menuju ke cafe tempat ia dan reno janjian.

20 menit di perjalanan, aksa sampai di tempat tujuan.

Aksa langsung masuk dan menemukan andi dan reno sudah berada di sana.

"woi bro, lo kemana aja?" tanya andi yang melihat sahbatnya itu kembali setelah 5 tahun menghilang.

"biasa, abis nyarik selingkuhan" canda aksa.

"banyak bacot lo, cepet jelasin deh, lo udah kemana aja 5 tahu ni" balas reno penasaran.

Aksa mulai menceritakan mengapa ia mengilang tanpa kabar. Panjang lebar sudah ia jelaskan tentang kepergiannya. 

"jadi, lo ada oengobatan ke singapura toh" tukas andi.

"iya, pas itu kesehatan gue ngdrop, bonyok maksa gue ke singapura hati itu juga" balas aksa.

"gimana sama anggi?" tanya aksa penasaran.

"cewek itu Kayaknya bakal marah besar sama lo" tukas reno.

"pasti" balas aksa singkat.

"lo jelasin aja baik baik ke dia, pasti anggi ngerti kok" kini giliran andi yang berujar.

"sejak kapan lo bijak bambang " cibir aksa.

"gue emang bijak kalik" balas andi pada aksa.

Mereka menikmati pertemuan mereka setelah 5 tahun berpisah, benar benar tidak ada yang berubah dari ketiganya, mereka masih sama seperti yang dulu.

---

Tuh aksa udah balik, tapi apa anggi bakal nerima aksa?

Apa aksa dan anggi bisa kembali bersatu?

See you  next chapter ya.

Jangan lupa tinggalkan jejak

Semoga feel nya dapet ya

Kamis, 24 desember 2020

Don't Disappear, please! (Tahap Revisi)Where stories live. Discover now