39

6 1 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

Setelah hari yang membahagiakan kemarin, hubungan aksa dan anggi kembali seperti 5 tahun lalu, tidak ada marah marahan atau kesal satu sama lain. Mereka juga sudah mengikat janji satu sama lain, tinggal menunggu tanggal saja untuk melaksanakan ikatan suci diantara keduanya.

"pagi sayang" sapa aksa melihat anghi yang sudah menunggunya di depan rumah miliknya.

"pagi" balas anggi demgan senyuman.

"kok tumben udah nunggu di luar, biasa jugak aku yang carik ke dalem" tukas aksa bingung.

"biar cepet aja" tukas anggi balik.

Panggilan keduanya juga sudah berbeda, yang biasa lo-gue, kini menjadi aku-kamu.

"ya udah yuk, berangkat" ajak aksa kembli.

Anggi langsung naik ke dalam mobil milik aksa. Aksa mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang.

"kamu udah sarapan?" tanya anggi melihat aksa yang sedikit pucat.

"udah tadi di rumah" balas aksa seadanya.

"tapi kol mukak kamu pucat sih" ujar anggi khawatir.

"mungkin gara gara kecapean kerja sayang" sanggah aksa.

Aksa juga tidak tau, mengapa akhir akhir ini badannya terasa begitu lemas. Aksa takut penyakitnya yang dulu kambuh kembali, aksa tidak ingin itu terjadi.

"kamu udah sarapan?" tanya aksa kembali.

"udah tadi" balas anggi.

"nanti malem aku mau bawa mami sama papi ke rumah kamu buat omongin hubungan kita" ujar aksa pada anggi.

Spontan anggi kaget, batu kemarin malam aksa melamarnya dan sekarang ingin benar benar melamar anggi di hadapan kedua orang tuanya dengan membawa keluarganya.

"kamu yakin?" ujar anggi bertanya balik.

"yakin banget dong" tegas aksa dengan percaya diri.

"ya udah terserah kamu aja" putus anggi.

Anggi sebenarnya tidak ingin terburu buru, hanya saja pernyataan aksa yang tegas tadi menjafi bukti keseriusan laki laki itu.

"udah sampe nih" ujar aksa menyadarkan anggi dari lamunannya.

"eehh udah sampe ternyata" sadar anggi.

Anggi dan aksa beriringan untuk pergi ke ruangan masing masing, mengingat ruangan anggi tidak jauh dari ruangan aksa.

Aksa tidak langsung menuju ruangannya, melainkan ruangan alvano.

"kenapa lo manggil gue, gak biasanya langsung nyurug ke ruangan lo" ujar aksa to the point.

"gue cuman mau bilang kalok besok kita harus berangkat ke luar kota, soalnya ada proyek penting yang bakal kita tangani di sana" tukas alvano panjang lebar.

"iya, gue tau bawel" sanggah aksa.

"sa ada hal penting yang gue harus omongin sama  lo" ujar alvano kembali.

"apaan?" tanya aksa penasaran.

"lo beneran udah bener bener sembuh waktu pulang dari singapura?" tanya alvano to the point.

"sebenarnya sih gue udah limayan pulih, cuman gak menutup kemungkinan kalok penyakit gue bakal kambuh lagi" ujar aksa pada alvano.

"kok lo nanyak itu?" tanya aksa kembali.

"gue sering liat lo pucet akhir akhir ini, makanya gue tanyak lo" jujur alvano.

"gue saranin lo cepet check up ke dokter deh" saran alvano pada aksa.

"gue jugak ada niatan mau check up, soalnya gue udah lama gak perhatiin penyakit gue, bahkan obat pin jarang gue minum" jujur aksa pada alvano.

"lo cepet periksain deh" ujar alvano kembali, sebenarnya alvano juga khawatir melihat sepupunya itu, meskipun aksa terbilang cuek, hanya saja ia peduli walau secara diam diam.

"kalok gak ada yang lo mau omongin lagi, gue balik ke ruangan" tukas aksa setelahnya.

Aksa segera menuju ruangannya setelah tidak ada lagi yang alvano ingin bicarakan dengannya.

Aksa kefikiran dengan kata kata alvamo tadi, apa ia benar benar terlihat pucat, apa penyakitnya akan kambuh kembali atau bahkan akan lebih parah, apa aksa harus check up ke dokter, itulah yang mengisi fikiran aksa kini.

"ah udahlah" frustasi aksa.

Aksa kembali dengan pekerjaannya yang begitu numpuk karena besok ia dan alvano harus tugas ke luar kota.

"apa gue check up hari ini aja ya, biar ntar malem gue bisa bawa mami papi ke rumah anggi", fikir aksa.

Aksa memutuskan untuk pergi check up saat jam istirahat nanti. Aksa membuat temu janji dulu dengan dokter yang biasa menaganinya dulu.

Aksa pergi sendiri untuk menemui dokter yang menanganinya dulu. Aksa juga sudah mengirim pesan pada anggi, jika ia tidak bisa mengantar pulang gadis itu.

Aksa melajukan mobilnya menuju rumah sakit tempat ia biasa check up dulu. Perasaan aksa benar benar tidak enak kali ini. Aksa takut, sangat takut.

Setelah 20 menit berlalu, aksa tiba di salah satu rumah sakit di ibukota, ia segera menghampiri ruangan dokter yang mennganinya dulu.

"siang dok" sapa aksa setelah masuk ke dalam rungan sang dokter.

"siang aksa" balas dokter itu ramah.

"bagaimana kabar kamu?" tanya sang dokter saat aksa baru saja tiba.

"seperti yang dokter lihat" aksa memaksakan senyumnya, walau ia benar benar khawatir.

"sudah lama tidak bertemu" ungkap sang dokter.

"ada apa kamu kemari?" tanya sang dokter, padahal dulu alsa berada di singapura untuk melakukan pengobatan.

"saya ingin check up dok" balas alsa ramah.

"bukannya saya sudah merekomendasikan kamu untuk berobat ke singapura" ujar sng dokter bingung.

"saya sudah pulang dari sebulan lalu dok" aksa masih cemas dengan keadaannya saat ini.

"lalu?" dokter itu bingung.

"saya ingin check up dok, sudah seminggu ini, saya merasa sangat lemas dan juga teman sy memgatakan jika sy terlihat pucat akhir akhir ini" aks menjelaskan panjang lebar kehawatirannya.

"baiklah, mari kita lakukan oemeriksaan kembali, nmun hasil lab nya akan keluar 6 hari setelahnya" jelas sang dokter.

"baik dok" tutur aksa.

Aksa mulai di periksa kembali, namun ia harus menunggu sekitar 5 hari untuk mengetahi hasilnya. Aksa takut jika kehawatiran dirinya benar terjadi.

"saya masih belum bisa memastikan, apakah penyakit kamu masih betsarang atau memang sudah sembuh total ketika kamu melakukan pengobatan di singapura dulu. Kita akan lihat hasilnya 5 hari kedepan" jelas sang dokter setelah aksa melalui beberapa pemeriksaan.

"baik dok, kalau begitu saya pamit dulu" pamit aksa,namn tetap saja ia terlihat begitu gelisah.

Aksa mengemudikan mobil miliknya untuk segera pulang, perasaan was was menyelimuti aksa saat ini.

"jangan sampe itu terjadi, tuhan", batin aksa.

---

Gimana nih sebenernya keadaan aksa?

Aksa sembuh apa masih sakit ya kira kira?

See you next chapter

Jangan lupa tinggalkan jejak

Spam bilang lanjut ya biat cepet up

Selasa, 12 januari 2021




Don't Disappear, please! (Tahap Revisi)Where stories live. Discover now