36

3 0 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

Semenjak kejadian kemarin, aksa sudah jarang memaksakan kehendaknya, bahkan memaksa gadis itu. Aksa tidak putus asa, ia mengejar anggi dengan cara lain tanpa memaksa gadis itu lagi.

Hari ini aksa memilih lebih dulu ke kantor tanpa menjemput gadis itu karena ada hal penting yang harus ia urus bersama alvano. Aksa berangkat ke kantor bersama alvano.

"tumben amat lo berangkat sama gue?" tanya alvano pada aksa.

"lagi males bawa mobil" tulas aksa.

"tumben" cibir alvano.

"cerewet amat lo" cibir aksa kembali.

"gue numpang pergi aja, ntar pulang gue pulang sendiri" lanjutnya.

"serah lo deh" putus alvano.

"ngomong-ngomong, gue mau nanyak, lo punya hubungan apa sama anggi?" tanya alvano tiba tiba.

Alvano sering memperhatikan keduanya, bahkan aksa yang sangat peduli dengan gadis itu.

"mantan gue" balas aksa cuek.

"owhh" tulas alvano singkat.

Alvano memang sangat cuek dengan hubunfan orang lain, bahkan hubungan ia dengan alletha pun terbilang sangat cuek.

"siapa cewek yang tempo hari dateng ke kantor?" tanya aksa penasaran, karena setahu aksa, alvano jarang berinteraksi dengan cewek.

"pacar gue" balas alvano malas.

"ya elah, gue liat lo sama pacar lo aja cuek, kol bisa sih dia bertahan sama cowok kayak modelan lo" cibir aksa.

"karena gue ganteng" sahut alvano bangga.

"pede amat lo" sindir aksa.

"daripada lo, masih aja ngejer mantan" sindir alvano kembali.

"yang ini nih beda" balas aksa tak mau kalah.

"iya beda" cibir alvano.

Seperti inilah aksa dan alvano ketika bertemu. Inilah yang menjadikan mereka lebih dekat dan mengenal satu sama lain.

Alvano dan aksa sudah sering bersama sejak mereka masih kecil, jadi tidak heran mereka sedekat apa.
Hanya saja, alvano dan aksa tidak Pernah mau bersekolah di sekolah yang sama.

Setiba keduanya di kantor, aksa segera meninggalkan alvano dan bergegas menuju ruangannya.

"untung masih pagi" ujar aksa meletakka setangkai mawar di meja kerja milik anggi.

Sebelum ada yang mengetahui aksa yang menaruh bunga tersebut, aksa bergegas meninggalkan ruangan anggi dan menuju ruangan miliknya.

Inilah alasan mengapa ia berangkat dengan alvaon, karena biasanya alvano selalu yang menjadi paling awal tiba di kantor.

"untung belum ada orang yang dateng. Ternyata tuh manuisa cuek biasanya dateng paling awal" monolog aksa.

Aksa mulai bergelut dengan laptop miliknya dan mengerjakan beberapa berkas yang memang harus ia urus.

5 menit sebelum jam kantor mulai, anggi sudah tiba di ruangan tempatnya bekerja.

"siapa yang naruh bunga di sini", monolog anggi melihat setangkai mawar di meja kerjanya.

Ia mengambil secarik kertas yang di taruh di samping bunga tersebut.

"have a nice day, nenek lampir" isi secarik kertas itu.

Dari nama panggilan itu, anggi sudah bisa menebak siapa yang memberikannya bunga mawar itu.

"makasi sa" ujar anggi tanpa di duga tersenyum akrena perlakuan aksa itu.

Don't Disappear, please! (Tahap Revisi)Where stories live. Discover now