27

6 0 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

Tidak terasa hari H mencdekati ujian tingal 1 hari lagi. Berbagai persiapan telah dilakukan oleh siswa siswi SMA Kencana Jaya. Tentu saja mereka semua berkeinginan melanjutkan ke universitas terkenal di indonesia maupun luar negeri.

"besok kita ujian" tukas siska pada anggi.

"kok rasanya cepet banget sih" balas anggi.

"gak kerasa udah 3 tahun aja, gue seneng banget bisa kenal lo selama ini, makasi udah jadi sahabat gue" lanjutnya.

"santai aja kalik gi, gue jugak makasi banget sama lo" balas siska.

"kita jadi ngelanjutin di universitas yang sama kan?" tanya siska mengenai universutas yang mereka telah rencanakan.

"pasti dong" jawab anggi antusias.

"semoga kita bisa lulus ya" doa anggi.

"pasti dong" balas siska.

Mereka memang sudah merencanakan akan berkuliah di temoat yang sama, yaitu universitas indonesia. Tidak heran jika keduanya berusaha keras mempersiapkan segalanya agar bisa lolos di universitas yang sama.

"trus, gimana sama tuh somplak, dia kuliah dimana?" tanya siska.

"kalok itu gue belum tau" jujur anggi.

Anggi memang tidak pernah menanyakan kemana aksa akan melanjutkan kuliahnya.

Amggi sih berharap ia tidak terpisah jauh dengan aksa, setidaknya jika tidak satu universitas yang sama,  maka cukup di satu kota yang sama.

"lo gak coba nanyak dia Gitu?" tanya siska kembali.

"males gue" tukas anggi.

Setelahnya, siska tidak menjawab anggi kembali. Bel pulang sudah terdengar, anak anak yang lain juga sudah berhamburan untuk pulang.

"gi, lo mau pulang bareng gue aja apa lo mau nunggu bokap" tawar siska, karena kebetulan hari ini siska mbawa mobil kesayangannya ke sekolah.

"gue nunggu bokap aja deh, lagian kita nggak satu arah" tolak anggi.

"ya udah, kalok gitu gue balik duluan ya, soalnya mama gue nelpon mintak ditemenin arisan nih" pamit siska.

"salam buat mama lo" ujar anggi pada siska.

"okee" sahutsl siska, setelahnya gadis itu melajukan mobio miliknya dan pergi dari hadapan anggi.

Kini, tinggalah anggi yang menunggu ayahnya untuk menjemputnya.

Di sela-sela menunggu, terdengar suara motor yang tidak asing bagi anggi. Benar, itu adalah motor milik Aksa.

"hai sayang, pulang yuk" ajak aksa.

"gue nunggu ayah aja, tadi ayah bilang, dia yang mau jemput gue" tolak anggi.

"tumben pulang sama calom ayah mertua, biasa jugak lo pulang sama gue" balas aksa.

"udah yuk, sama gue aja" paksa aksa.

"ntar ayah gue nyariin" tolak anggi kembali.

Saat berdebat dengan aksa, tiba-tiba saja handphone milik Anggi berdering.

"iya kenapa yah?" tanya anggi.

"maaf sayang, ayah gak bisa jemput, soalnya ada meeting mendadak di kantor" ujar ayah anggi di seberang sana.

"iya udah yah, gak papa kok, anggi bisa pulang pake ojek online aja" balas anggi.

"oke, papa tutup teleponnya" tutup ayah anggi.

Don't Disappear, please! (Tahap Revisi)Where stories live. Discover now