29

3 0 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

"kenapa harus ngipang gini sih sa", monolog anggi yang masih setia menunggu aksa menghubungi atau mencarinya.

Sudah hampir seminggu, anggi harus menunggu kabar dari laki laki itu, namun hasilnya masih nihil, aksa belum juga mengabarinya.

Anggi sudah mencari aksa ke rumahnya, ke tempat ia biasa nongkrong, bahkan sudah berkali kali menghubungi aksa, namun tetap saja handphone miliknya tidak aktif.

"lo kemana sih sa" ujar anggi frustasi.

Apa anggi benar-benar akan kehilangan untuk kedua kalinya?.

"gue harus carik lo kemana lagi sih, somplak" tangis anggi pecah.

"lo udah janji gak bakal pergi sa" lanjutnya terisak.

"jangan kayak allan, gue gak mau kehilangan untuk kedua kalinya, gue sayang sama lo, sa" ujar anggi masih terisak.

"hai anggi sayang" teriak siska yang baru datang.

"lo kok nangis sih, gi?" tanya siska melihat sahabatnya itu menitikkan air mata.

"gue gak papa kok" balas anggi malas.

"udah, gak usah bohong sama gue, lo cerita dong, lo kenapa?" paksa siska pada anggi.

"gue gak papa kok ka" ujar anggi cuek.

"ya udah, kalok lo mau cerita langsung cerita aja ke gue" pasrah siska.

"siska, gue takut kehilangan untuk kedua kalinya, aksa gak ngabarin gue dia kemana ka, gue udah coba carik, tapi hasilnya sama aja, gue gak nemuin dia, apa dia bakal ninggalin gue kayak allan ka" anggi kembali terisak di pelukan siska.

"udah, lo gak usah nangis, aksa pasti lagi ada urusan mendadak" ujar siska menenangkan anggi.

"tapi, udah seminggu lebih aksa gak ada kabar ka" tukas anggi masih terisak.

"udah, lo positif thinking aja gi, siapa tau aksa ntar malem dateng ke acara prom" ujar siska kembali.

"lo gak boleh nangis kayak gini, aksa bisa marah liat lo jelek di acara ntar malem gara gara abis nangis" canda siska.

"mudahan aja ya, dia dateng ke acara ntar malem" sahut anggi.

"udah, sekarang mending kita shopping aja. Kita beli baju buat ntar malem, lo harus cantik biar aksa terpukau" tukas siska.

"iya bawel" ketus anggi.

"udah, sana siap siap, ato lo mau gue tinggal" perintah siska.

"sabar, bawel" ujar anggi pada siska.

setelah menunggu beberapa menit, akhirnya mereka siap untuk berangkat shopping. Anggi dan siska mengunjungi salah satu pusat perbelanjaan terkenal di ibukota.
Mereka pergi menggunakan mobil milik siska.

"yeayy akhirnya, kita bisa shopping lagi" teriak siska saat sampai di pusat perbelanjaan tersebut.

"udah deh, gak usah lebay" cibir anggi.

"sewot aja sih" sahut siska.

"ya udah, yuk kita masuk" ajak anggi.

Mereka memasuki salah satu toko baju yang lumayan terkenal di sana.

"lo mau pake gaun kayak gimana?" tanya siska pada anggi.

"yang biasa aja" balas anggi.

"okey, kita milih milih aja dulu yang mana yang cocok" tukas siska pada anggi.

Mereka memilih milih baju yang cocok untuk mereka kenakan di acara prom night nanti malam.

Anggi akhirnya menemukan gaun yang cocok dengan dirinya, gaun panjang berwarna dongker. Sedangkan siska, lebih memilih gaun selutut warna peach. Keduanya memang sangat terlihat berbeda dari segi fashion.

Setrlah di rasa fix, mereka memutuskan mengambil gaun tersebut dan membayarnya pada kasir.

"abis ini mau kemana lagi?" tanya anggi pada siska.

"kita makan dulu deh, soalnya gue laper" balas siska.

Anggi mengajak siska menuju ke restoran yang beberapa kali pernah ia kunjungi bersama aksa di pusat perbelanjaan tersebut.

"lo mau makan apa, gi?" tanya siska pada anggi.

"gue steak aja deh sama jus jeruk" jawab anggi.

Pandangam wanita itu kosong, mengingat kenangan ia bersama aksa ketika mengunjungi restoran ini.

"ya udah mbak, steak nya 2 sama jus jeruk 2" pesan siska.

"baik, silahkan ditunggu sebentar" ujar pelayan restoran tersebut.

"lo kok bengong sih, udah deh gak usah seding gitu, kita happy happy hari ini" ujar siska pada anggi

"iya bawel" jawab anggi singkat.

Tidak lama menunggu, pesanan mereka datang.

"makan dulu" tegur sisks, melihat sahabatnya itu masih saja bengong.

"iya siska sayang" balas anggi memaksakan senyumnya.

Siska tau betul, anggi saat ini sedamg tidak dalam mood yang bagus. Siska bisa melihat raut sedih bercampur khawatir. Siska bisa merasakan kesedihan anggi, ia juga tidak ingin anggi kehilangan untuk kedua kalinya.

"gi, jangan bengong dong, makan dulu makanannya" titah siska.

"pokok nya kita happy happy, hari ini" tambahnya.

"iya ka, gue makan kok ni" sahut anggi cuek.

Fikiran anggi hanya tertuju pada aksa, laki laki yang mampu membuatnya nyaman, tapi lagi lagi ia harus menghafapi kenyataan pahit, aksa kini menghilang entah kemana.

Apa aksa akan benar benar meninggalkan anggi, seperti allan meninggalkan anggi dulu.

"kalok lo udah selese makan, kita pulang aja deh" ujar siska tiba tiba.

"jangan marah dong, kan kita mau happy happy " balas anggi tersenyum.

"makanya jangan ngelamun mulu dong" cibir siska.

"iya, gue gak ngelamun lagi" sanggah anggi.

Setelah menikamati makan siang di restoran tersebut, siska mengajak anggi untuk pergi bermain di salah satu tempat bermain di pusat perbelanjaan tersebut.

Alih alih membuat anggi senang, malah membuat anggi kembali teringat dengan aksa.

Siska tidak berhenti untuk membuat sahabatnya itu kembali bahagia, ia tidak ingin anggi sedih seperti ini. Siska cukup tau, bagaimana dulu gafis itu frustasi saat kehilangan allan. Kini siska tidak ingin hal itu terjadi untuk kedua kalinya pada anggi.

Sunggu anggi takut dengan kehilangan, cukup sekali ia meradakannya, jangan sampai terulang untuk kedua, bahkan ketiga dan keempat kalinya.

Anggi tidak putus asa untuk mencari dimana aksa dan akan tetap menunggu laki laki itu.

"sa, cepet balik ya, jangan ngilang kayak gini, apalagi jangan ngilang kayak allan ya, gue tunggu sampe lo kembali, tapi jangan lama lama sa", batin anggi.

---

Aksa kira kira kemana ya?

Apa penyakit aksa semakin parah?

Apa aksa sengaja ninggalin anggi?

See you next chapter

Jangan lupa tinggalkan jejak

Semoga feel nya dapet

Semoga suka sama ceritanya

Sabtu, 19 desember 2020

Don't Disappear, please! (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang