11

16 4 6
                                    

happy reading
.
.
.

Malam ini, sesuai perkataannya aksa tadi, anggi bersiap siap untuk menghadiri pesta ulang tahun Rena--mami aksa. Anggi menggunakan gaun selutut dengan hiasan kalung. Tidak lupa anggi memoleskan sedikit make up di wajahnya.

Perfect, batin anggi melihat pantulan dirinya di cermin.

Kini anggi tinggl menunggu aksa menjempunya. Oh iya anggi juga sudah membelikan rena hadiah sepulang sekolah tadi. Anggi pulang sekolqh sendiri karena ia harus menghadiri rapat terakhir untuk perayaan ulang tahun sekolah.

Hampir setengah jam anggi menunggu aksa. Ada perasaan kesal juga khawatir takut aksa kenapa napa di jalan.

"kok aksa lama banget sih, udah telat setengah jam dari perjanjian ni" ujar anggi kesal.

"sabar dong sayang, siapa tau aksa kejebak macet di jalan" sahut mama anggi melihat anaknya yang sudah sangat kesal.

"iya tapi lama banget ma" sanggah anggi.

Mamanya sudah tidak lagi berkomentar, ia fokus menonton televisi. Papa anggi juga belum pulang dari luar kota. Lusa baru ia akan pulang.

Tidak lama setelah percakapan antara ibu dan anak itu, terdengar suara klakson mobil di depan rumah. Anggi segera keluar untuk menghampiri aksa. Anggi yakin sekali itu adalah suara mobi aksa. Benar saja itu adalah aksa.

"lo telat setengah jam" ujar anggi ketus saat aksa ingin berpamitan pada mamanya anggi.

"ya maaf yang, tadi ada sedikit problem di jalan" sahut aksa minta maaf.

"au ah males gue. Ayok cepetan ntar kita telat" ajak anggi.

"sabar kalik, tante aksa pamit dulu ya sekalian izin bawa anggi jugak" izin aksa.

"iya boleh, tapi pulangnya jangan kemaleman" peringat mama anggi.

"siap tante" sahut aksa sambil hormat pada mamanya anggi.

"kok bisa sih lo telat jemput, kesel deh gue" ujar anggi saat diperjalanan ke tempat acara.

"kan gue udah bilanh ada sedilit proboem di jalanan tadi" jawab aksa mengulangi jawaban yang tadi.

"palingan boong" ketus anggi.

"gue serius anggi, ngapain jugak gue bohong sama lo" sahut aksa memperjelas kata bohong.

"omongan yang sulit dipercaya" ujar anggi masih tidak percaya.

"semerdeka lo aja" sahut aksa singkat.

Suasana kembali hening setelah petdebatan kecil tadi. Aksa fokus menyetir, sedangkan anggi sibuk melihat ke depan.

Hingga pada akhirnya aksa buka suara lagi.

"ngomong ngomong, lo cantik malem ini" ujar aksa.

"terus gue gak cantik gitu kemarin kemarin" ketus anggi.

"maksud gue itu lo makin cantik pake dress itu. Kalok lo gak canti mana mungkin gue pacarin lo" ujar aksa kembali

"omongan buaya. Buaya makin di garis terdepan ya bund" cibir anggi judes

"lo kenapa sih? muji salah, ini salah, itu salah, apalagi gue ngatain mkin salah" cibir aksa menaggapi anggi.

"biasa aja kalik" ketus anggi.

"iya deh iya gue salah. Dasar betina" ujar aksa pada anggi.

"ayok turun ato mau diem di mobio aja" ketus aksa

"biasa aja dong ngomongnya" cibir anggi

"iya gue salah lagi" pasrah aksa.

"udah sampe ni, mau diem apa mau turun" tawar aksa

Don't Disappear, please! (Tahap Revisi)Where stories live. Discover now