03. Galau

860 115 101
                                    

Keesokan harinya...

Sirly sudah duduk di salah satu bangku J.co selama 15 menit, tetapi si cowok belasteran Korea itu belum datang juga ke permukaan. Lantas, Sirly pun mengirimkan sebuah pesan kepada temannya tersebut.

_________________

Yashirly Anindya
Brian.. lo dimana? Lo gak lupa kan??

Brian Byun
Gak kok, gue kan mau makan donat..
Brian Byun
Bentar.. sabar yak. Gue lgi mampir ngisi bensin dlu

Yashirly Anindya
Cepetan.. ga gue beliin nih donatnya

Brian Byun
Yaudah, gue juga bawa duit.. ntar gue beli sndiri aja..

Yashirly Anindya
Ya Allah Briaaaann😭😭😭
gue kesel sm lo😭😭

Brian Byun
🤣🤣🤣🤣

__________________

15 menit kemudian, Brian yang menyebalkan akhirnya datang juga. Sirly rasanya seperti baru mendapatkan emas. Ia tersenyum senang melihat Brian yang sudah datang. Sudah gemas sekali mendapat konseling dari si kawan.

Sirly dan Brian sudah berteman sejak SMP. Brian adalah kakak kelasnya saat itu. Saat Sirly kelas 7, Brian sudah kelas 9. Singkatnya, mereka bisa akrab karena Sirly mengikuti eskul paduan suara yang pimpinannya saat itu adalah si kakak kelas ganteng bernama Brian Byun.

Dan Brian yang memang sangat terkenal di jagat dunia wanita karena kemampuannya menampung banyak curhatan dan memberikan saran-saran berguna pada teman-teman wanitanya itu pun tidak sulit untuk akrab dengan Sirly, meskipun ia hanya seorang adik kelas kala itu.

Kebetulan, mereka bertemu di SMA yang sama juga. Namun, berkuliah di kampus yang berbeda. Saat ini, Sirly masih kuliah, sudah di semester akhir untungnya.

"Pesen dulu, gih." Sirly langsung menyuruh Brian untuk memesan, ketika pria itu baru saja mau duduk. "Nih," lalu memberikan uang seratus ribu.

Brian pun langsung tertawa kecil melihat Sirly memberikannya uang.

"Udah, gak usah." Brian menolak.

"Lah, kenapa? Kan kalo di sini harus langsung bayar?"

"Gue tau... tapi gue berasa kayak cowok bayaran banget anjir. Lo sama gue dong ngantrinya... ntar lo yang bayar, gitu. Biar gue gak terkesan cowok bayaran banget." Brian mengajari mentraktir yang benar.

"Yaelah... ya udah, ayo." Shirly mengalah saja supaya cepat.

Akhirnya kedua orang itu pun berjalan untuk memilih donat, kemudian mengantri setelahnya. Dan... sungguh mati Brian seketika terperanjat dan terperangah! Ia melihat suatu anomali pemandangan yang ada di sampingnya... ada seseorang yang ternyata masih membuat jantungnya berdetak semena-mena.

"Eh, Brian," sapa seseorang yang sedang semena-mena pada jantung Brian itu sambil tersenyum.

Brian rasanya ingin membuang muka, namun kontak mata sudah terlanjur tercipta.

"Eh... Tania, hehe." Lelaki 24 tahun itu tersenyum canggung.

"Apa kabar, Bri? Sama siapa?" Tania mengintip wanita yang ada di sebelah Brian, lalu tersenyum ramah. "Oh, sama pacarnya, ya?"

BRIAN'S LOVE STORY✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang