20. Brian Sakit Lagi

600 82 128
                                    

Beberapa minggu kemudian....

Bulan kelulusan akhirnya tiba. Tidak ada acara corat-coret di SMA Labschool, hanya aktivitas yang normal-normal saja. Menunggu dan menerima hasil kelulusan, bercengkrama dengan teman-teman sebelum berpisah, dan pastinya acara-acara lain yang berhubungan dengan kelulusan.

 Menunggu dan menerima hasil kelulusan, bercengkrama dengan teman-teman sebelum berpisah, dan pastinya acara-acara lain yang berhubungan dengan kelulusan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang guru bernama Brian Byun, tengah berjalan menyusuri jalanan sekolah. Berpapasan dengan seorang teman seprofesinya bernama Pak Haris, guru Biologi.

"Eh, Pak Brian."

"Eh, Pak Haris."

Mereka berdua sedikit terkekeh, diikuti Pak Haris yang merangkul bahu Brian.

"Ngomong-ngomong, Pak Brian sehat? Atau lagi sakit? Kok pucet banget dari tadi saya perhatiin?"

Sejujurnya, Brian sedang kurang sehat. Sejak tadi malam, merasa lemas dan pusing, ditambah pandangan yang sesekali berkunang-kunang.

"Ah masa, Pak?" Brian memegang pipinya sendiri.

"Iya, Pak."

Brian tersenyum sedikit. "Iya, saya agak kurang enak badan sebenarnya, Pak Haris, dari tadi malem. Cuma kan ini hari kelulusan, jadi saya harus dateng, dong?" ucapnya santai.

"Iya juga. Ini Pak Brian mau ke mana?" tanya Pak Haris lagi.

"Toilet, Pak."

"Oh sama, saya juga. Kebelet pipis, lama banget acaranya tadi," imbuh Pak Haris.

Lantas, mereka pun berpisah di dalam toilet.

Selesai urusannya di toilet, Brian menuju wastafel untuk mencuci tangan sambil bercermin. Pak Haris? Sudah tidak ada. Mungkin, ke luar duluan.

Ketika menatap cermin, aneh. Cermin yang Brian tatap terlihat bergerak. Pandangan ikut bergerak, kepala mulai berputar. Brian memejamkan mata, berpegang erat pada pinggiran wastafel, berusaha mengumpulkan keseimbangan untuk berjalan keluar dari toilet.

Pelan-pelan, sedikit membuka mata. Melawan pening, hingga berhasil keluar dari toilet. Namun, hal itu tak bertahan lama. Kepalanya sungguh tak mau diajak kerja sama. Semakin berdenyut dan berputar tiada terkira.

Dan akhirnya...

Bruk!

Gelap.

Brian pingsan. Tak lagi dapat menahan apa yang menyerang. Siswa-siswi yang melihat pun panik dan heboh seketika.

"Wey wey, Pak Brian Pingsan!"

"Angkat, angkat!"

"Pak Brian! Bangun, Pak!"

"Eh tolongin ini yang cowok mana lagi?!"

Kemudian, datanglah gerombolan siswa laki-laki juga perempuan. Yang laki-laki, segera bahu-membahu mengangkat Brian, membawanya ke ruang UKS.

BRIAN'S LOVE STORY✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang