19. Sayang Pak Brian - Yasmin/Brian

516 82 138
                                    

**YASMIN**

Bulan April tiba

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bulan April tiba. Ujian Akhir Sekolah juga akan segera tiba. Aku mau membagi cerita, tentang dia yang sudah membuat pikiranku jadi gak biasa-biasa. Membuatku semakin semangat belajar, juga bersekolah tuk bertemu 'teman-teman'.

Aku sudah hidup selama 17 tahun di dunia, tapi aku gak pernah merasa sebahagia seperti saat aku bersama dia... Brian Byun, guru Bahasa Inggrisku di sekolah.

"Kamu ternyata jenong juga, ya?" Dia tersenyum lebar. Senyuman yang indah sekali, menurutku.

Kalau tertawa, matanya jadi semakin sipit, lucu...

Jujur, aku gak terlalu mengerti tentang percintaan karena aku memang gak pernah pacaran sebelumnya, gak berani. Untuk berteman saja aku takut. Makanya, aku selalu hidup menyendiri sejak SD. Aku gak terlalu suka bergaul.

Kata orang-orang, aku ini introvert. Aku rasa iya, karena aku memang gak pernah suka keramaian. Aku lebih tenang ketika sendirian.

Waktu SD, aku juga sering dibuli. Meskipun gak semua teman sekelasku jahat, aku tetap gak punya teman. Karena aku gak mengerti bagaimana mendekati orang duluan.

Waktu SMP, aku gak dibuli. Tapi, sama aja, aku gak punya teman dekat. Dan lagi-lagi, karena aku gak mengerti bagaimana cara mendekati orang duluan. Aku selalu merasa malu dan canggung untuk bicara. Aku selalu merasa sulit untuk berkomunikasi dengan orang-orang.

Di saat SMA, saat yang terburuk ternyata. Lebih jahat daripada yang aku alami sewaktu SD. Makanya, aku semakin gak suka dengan keramaian. Aku bingung bagaimana harus membawa diri. Jalan diriku sering menghilang perlahan-lahan.

Hingga suatu hari, dia datang... mendekati dan mempedulikanku dengan cara yang begitu lembut. Dengan tatapan yang begitu hangat, senyuman yang begitu tulus, suara yang begitu berwibawa. Dengan candaan dan gurauan lucu yang selalu membuatku tertawa lebar.

Dia satu-satunya manusia pertama yang mengajakku "jalan-jalan", setelah selama aku hidup, hanya Mama atau Ayah saja yang pernah mengajakku jalan-jalan.

Dia satu-satunya orang yang membuatku merasa bisa berkata apa saja, setelah seumur hidup selalu memendam apa pun yang aku rasakan. Begitu aku kenal dia, justru rasanya ingin bercerita apa pun padanya.

Dia pernah bilang, aku gak boleh sendirian. Lalu aku bilang, "Saya gak tau harus dengan siapa supaya gak sendirian." Lalu dia bilang, "Ya udah, ada saya. Sama saya aja. Saya mau temenin kamu."

Dia mengubah pandangan hitam putihku jadi berwarna-warni.

Aku gak pernah tahu akan ada orang yang menghargai seseorang sepertiku sebesar dia. Aku gak pernah merasa seberharga ini sebelumnya.

"Pak Brian."

"Kenapa?"

"Jangan bilang saya jenong, dong." Aku sedikit cemberut.

BRIAN'S LOVE STORY✔️Where stories live. Discover now