12. Di Antara Wanita-wanita

579 90 108
                                    

Hari Senin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Senin.

Deraian air langit memecah suasana keheningan sore. Jam sudah menunjukkan pukul 3.39. Namun, masih ada seorang gadis yang enggan beranjak untuk pulang, padahal jam pulang sekolah adalah jam 3. Yang gadis itu lakukan malah duduk sendirian di pojok kelas.

Brian yang kebetulan belum pulang juga karena masih sibuk mengecek pekerjaan murid-muridnya itu pun pergi ke kelas 12 B, kelas yang ia ajari pada jam terakhir tadi, hendak mencari spidol dan tipex-nya yang mungkin tertinggal di kelas tersebut.

Ketika masuk, Brian melihat pemandangan itu... pemandangan seorang gadis yang duduk di pojok kelas.

Brian seketika mengganti destinasi, mulanya mencari spidol dan tipex di sekitar meja guru, malah langsung menghampiri gadis itu.

"Kok belum pulang kamu? Ngapain di sini?" tanya Brian setelah sudah berada di depan si murid.

Gadis yang sedang bertopang dagu di atas meja itu pun langsung mengerling, menatap orang yang baru saja melontar tanya dalam hening.

Gadis yang sedang bertopang dagu di atas meja itu pun langsung mengerling, menatap orang yang baru saja melontar tanya dalam hening

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sadar orang itu adalah Pak Guru Brian Byun, gadis itu segera menegakkan posisi duduk. Mengganti raut sendunya menajdi ramah dengan senyum.

"Emm, I'm sorry, Sir. I'm just waiting the rain... to stop, so I can go home after that," jawab gadis itu agak tergesa.

Brian tersenyum, meletakkan tangan kanannya pada meja gadis itu untuk bertumpu. "Kalau mau pake Bahasa Indonesia gak apa-apa, kok. Kan, ini udah di luar jam sekolah," katanya ringan.

Gadis itu mengerjap pelan mendengar respons ramah yang baru saja tersuarakan. Ia menatap senyum manis yang terpatri paripurna pada bibir sang guru tampan.

"Oh, i-iya, Pak," senyumnya canggung.

Brian tersenyum lagi, sebelum berbalik dan berjalan ke depan kelas, menuju meja guru dan mulai mencari apa yang ingin ia cari.

Gadis itu hanya diam, sambil memerhatikan gurunya dari bangku belakang. "Mau cari apa, Pak?" tanyanya kemudian.

"Spidol sama tipex saya. Kayaknya ketinggalan di sini," jawab Brian di depan sana, masih sibuk mencari.

BRIAN'S LOVE STORY✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang